1,3 Miliar Data Registrasi SIM Card Bocor, Cek Nomormu Disini

Ilustrasi: Kominfo

BANDUNG – Kasus dugaan kebocoran data kembali terjadi di Indonesia.

Namun kini data yang bocor berasal dari kartu registrasi sim prabayar milik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).

Kebocoran sebanyak 1.304.401.300 data ini diunggah oleh akun bernama Bjorka dalam forum Breached.to.

Data sebesar 87 GB itu diklaim berisi NIK, nomor ponsel, provider telekomunikasi, dan tanggal registrasi.

Namun sampai ini, sumber kebocoran data belum diketahui. Sebab Kominfo menyebut sampel data yang tersebar bukan dari pihaknya.

Kominfo juga mengaku telah melakukan penelusuran internal terkait hal ini dan mengklaim tidak memiliki aplikasi menampung data registrasi prabayar dan pascabayar.

“Berdasarkan pengamatan atas penggalan data yang disebarkan oleh akun Bjorka, dapat disimpulkan bahwa data tersebut tidak berasal dari Kementerian Kominfo,” tulis keterangan resmi Kementerian Kominfo, dikutip Sabtu (3/9/2022).

“Kementerian Kominfo sedang melakukan penelusuran lebih lanjut terkait sumber data dan hal-hal lain terkait dengan dugaan kebocoran data tersebut,” lanjutnya.

Sementara itu, Dirjen Dukcapil, Zudan Arif Fakrulloh pun langsung membantah data registrasi berada di pihaknya.

“Data registrasi Sim Card tidak di Dukcapil. Tapi di provider masing-masing,” tegasnya, dilansir dari CNBC Indonesia.

Bahkan sejumlah operator seluler pun turut angkat bicara terkait hal ini. Vice President Corporate Communications Telkomsel, Saki Hamsat Bramono mengaku pada pemeriksaan awal dipastikan data bukan dari pihaknya. Pihaknya menjamin data pelanggan Telkomsel tersimpan dengan aman dan menjaga rahasianya.

“Telkomsel secara konsisten telah menjalankan operasional sistem perlindungan dan keamanan data pelanggan dengan prosedur standard operasional tersertifikasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku di industri telekomunikasi di Indonesia,” tegas Saki.

Sementara Group Head Corporate Communications XL Axiata, Tri Wahyuningsih mengaskan bahwa XL menerapkan ISO 27001 dan mematuhi aturan serta perundangan yang berlaku di pemerintah.

“Untuk perlindungan terhadap potensi gangguan keamanan data termasuk data pelanggan, XL Axiata sudah mengantisipasi melalui penerapan sistem IT yang solid, dengan memanfaatkan dukungan perangkat hardware ataupun software yang sudah disesuaikan dengan perkembangan teknologi terbaru yang memungkinkan untuk meminimalisasi resiko keamanan yang muncul,” jelasnya.

Adapun menurut Pengamat keamanan siber dan chairman lembaga riset siber CISSReC (Communication & Information System Security Research Center), Pratama Persadha membeberkan bahwa pengunggah data memberikan sampel sebanyak 1,5 juta data.

Sampel tersebut telah dicek secara acak dengan melakukan panggilan kepada beberapa nomor. Hasilnya nomornya pun aktif, sehingga sebanyak 1,5 juta adalah data yang valid.

Kemudian menjualnya senilai Rp 700 juta dan menggunakan mata uang kripto.

“Jika diperiksa, sampel data yang diberikan tersebut memuat sebanyak 1.597.830 baris berisi data registrasi SIM card milik masyarakat Indonesia. isinya berupa NIK (Nomor Induk Kependudukan), nomor ponsel, nama provider, dan tanggal registrasi,” bebernya dalam keterangannya, dikutip Jumat (2/9/2022).

“Penjual juga mencantumkan harga sebesar 50.000 dollar AS atau sekitar 700 juta rupiah dan transaksi hanya menggunakan mata uang kripto,” imbuhnya.

Kendati demikin, CISSReC menegaskan bahwa masyarakat bisa memeriksa nomor telepon mereka termasuk dalam sampel data yang dibagikan hacker lewat situs web periksadata.com/simcardkominfo.

Cara Cek Nomor Telepon SIM Card Prabayar yang Bocor

Cara Cek Nomor Telepon Kebocoran Data Registrasi SIM Card Prabayar. Foto: Screenshoot

Apakah nomermu termasuk kedalam 1,5 juta sampel data yang dibagikan? Kamu bisa mencoba langkah-langkah cara cek nomor telepon yang bocor:

Perlu diketahui, dalam hal ini, Periksadata.com berkomitmen untuk memastikan bahwa informasi yang Anda berikan kepada Periksadata.com dalam keadaan aman.

Sehingga demi mencegah akses tidak sah, Periksadata.com melakukan tindakan pengamanan fisik, elektronik, dan prosedur manajerial yang diperlukan untuk melindungi informasi Anda yang Periksadata.com kumpulkan secara daring.