BANDUNG — Antusiasme wisatawan untuk menikmati Kota Bandung dengan bus Bandros melonjak tajam selama libur Lebaran.
Pengelola mencatat lonjakan pengguna yang signifikan, terutama pada H+2, di mana seluruh armada yang disediakan beroperasi penuh.
Kasubbag TU UPTD Angkutan pada Dishub Kota Bandung, Ade Surya, mengatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan armada tambahan untuk mengantisipasi lonjakan penumpang.
“Hari raya itu kita siapkan 10 armada. Sedangkan cadangan dua, jadi disiapkan dua belas sebagai cadangan dua,” ujar Ade Surya.
Namun, pada hari pertama Lebaran, hanya enam armada yang digunakan karena jumlah pengguna masih terbatas.
Situasi berubah drastis pada H+2, di mana permintaan mencapai titik maksimal.
“H plus 2 itu penggunanya sudah maksimal. Jadi dengan kekuatan 10 armada itu full penggunaan, termasuk yang di Braga pada shift siang, shift sore sampai ke malam,” tambahnya.
Saat liburan, Bandros beroperasi di tiga titik utama, yakni Alun-Alun Bandung, Braga, dan Diponegoro.
“Jadi ada tiga titik: Diponegoro, Alun-Alun Bandung, dan Braga,” jelasnya.
Armada di Braga, misalnya, beroperasi dari pukul 15.00 hingga 20.00 WIB, menyesuaikan dengan situasi dan kondisi di lapangan.
Dalam satu hari, jumlah penumpang dari 10 armada yang beroperasi bisa mencapai 1.180 orang, termasuk yang beroperasi di Braga hingga malam.
“Target saya selama liburan itu sekitar 9.400-an sampai tanggal 8 nanti,” ungkapnya.
Antusiasme tinggi wisatawan terlihat dari antrean panjang di titik pemberhentian utama.
“Sampai saya pantau hari ini pun pukul 11.55, kurang lebih untuk satu titik Alun-Alun Kota Bandung saja sudah mengantri, artinya penumpang itu sudah menunggu,” katanya.
Meskipun ada lonjakan pengguna, tarif tiket tetap tidak mengalami perubahan.
“Tiketnya tuh harga Rp20.000 ya, mang cuy. Betul, betul. Tidak ada perubahan setelah musim liburan hari raya ini,” tegasnya.
Dengan tingginya minat wisatawan, bus Bandros terus menjadi salah satu pilihan favorit untuk berkeliling menikmati keindahan Kota Bandung selama masa liburan.