Belajar Digitalisasi, Kota Lhokseumawe Terbang Ke Kota Bandung

BANDUNG  – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung dikenal dengan penerapan smart city. Dengan proses hingga hasil yang baik, membuktikan Kota Bandung sukses dalam penerapan digitalisasi.

Dengan keberhasilan itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Lhokseumawe sengaja terbang ke Kota Bandung untuk belajar soal digitalisasi. Harapannya, bisa diterapkan di Kota Lhokseumawe.

“Banyak hal tentunya harus dibenahi di Kota Lhokseumawe. Mulai tata kelola pemerintah hingga pengelolaan berbagai potensi yang ada,” kata Penjabat (Pj) Wali Kota Lhokseumawe, Imran di Balai Kota Bandung, Rabu 22 Februari 2023.

Ia berharap, dengan berbagai potensi, Kota Lhokseumawe mampu menerapkan digitalisasi layanan pemerintah sehingga terwujudnya smart city.

Imran mengatakan, Kota Lhokseumawe memiliki sejumlah potensi seperti Sumber Daya Alam (SDA) hingga industri.

“Kita lengkap semuanya. Pantai, industri perdagangan juga terkait dengan perikanan, pertanian perkebunan hingga peternakan,” ungkapnya.

“Kita berharap dengan perkembangan teknologi, pemerintah dapat mengelola lebih baik. Sehingga potensi yang ada lebih berkembang,” imbuhnya.

Di tempat yang sama, Wali Kota Bandung, Yana Mulyana menerangkan, Kota Bandung memanfaatkan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk mengembangkan wilayah. Sehingga ia mencontohkan, 96 persen pasokan pangan berasal dari luar Kota Bandung.

Soal teknologi, kata Yana, untuk meminimalisir pertemuan tatap muka, Pemkot Bandung mrmanfaatkan digitalisasi. Hal itu mempermudah juga mempersingkat waktu.

“Berbagai sistem, kita upayakan menghindari tatap muka langsung,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Bandung, Yayan A. Brilyana menyampaikan, proses digitalisasi di Kota Bandung dimulai sejak tahun 2013. Saat itu belum lahir Peraturan Presiden nomor 95 tahun 018 tentang SPBE ( Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik).

“Ada empat hal untuk kesuksesan smart city yaitu infrastruktur, SDM, aplikasi dan motivasi atau dukungan dari pimpinan,” tuturnya.

Untuk itu juga, lanjut Yayan, Pemkot Bandung berkolaborasi dengan sejumlah perguruan tinggi.

“Kota Bandung gudangnya universitas. Kami bekerja sama melakukan penelitian,” katanya.

Terkait aplikasi, Yayan menerangkan, Pemkot Kota Bandung memiliki aplikasi Sadayana. Aplikasi ini menjadi pelayanan satu pintu untuk mengakses beragam layanan online yang disediakan oleh semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkot Bandung.

“Sadayana mengintegrasikan aplikasi-aplikasi yang selama ini dikembangkan oleh dinas-dinas. Sehingga warga menjadi lebih mudah mengakses aplikasi milik Pemkot Kota Bandung,” katanya.