Belasan Kendaraan di Terminal Leuwipanjang Tak Layak Angkut Mudik Lebaran

BANDUNG – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung melakukan pengecekan terhadap kendaraan-kendaraan di Terminal Leuwipanjang, untuk memastikan apakah angkutan antar kota-antar provinsi disana layak atau tidak.

Namun hasilnya, dari 20 angkutan mudik lebaran hanya 2 yang dinilai layak beroperasi.

Kepala Bidang (Kabid) Keamanan dan Ketertiban Transportasi (KKT) Dishub Kota Bandung, Asep Kuswara membeberkan bahwa hal itu dikarenakan kendaraan tersebut sudah tidak beroperasi selama dua tahun kebelakang.

“Untuk laik jalan, jadi kami kemarin sudah melakukan pemeriksaan di terminal Leuwipanjang. Jadi dari sekitar 20 kendaraan yang diperiksa oleh kami, cuman dua yang memenuhi persyaratan teknis dan layak jalan. Dan 18 nya itu tidak memenuhi,” kata Asep saat ditemui di Taman Dewi Sartika, Balaikota Bandung, Rabu (13/4/2022).

Untjk itu, pihaknya akan melakukan pemeriksaan kepada para PO angkutan mudik lebaran.

“Maka dari itu, kita nanti akan on the spot kepada PO-Po di garasi, karena salahsatunya adalah kendaraan minimalnya dua tahun sudah tidak dipakai, itu minimanya ada titik kehausan,” katanya.

“Jadi jangan dibalik, mobil yang selalu dipakai itu dan dirawat itu pasti layak jalan. Tapi karena kendaraan yang disimpan itu pasti akan seperti salahsatunya harus dilakukan lebih intens,” imbuhnya.

Bahkan Dishub Kota Bandung juga berencana akan melakukan pemeriksaan kepada kendaraan angkutan mudik lebaran.

Pemeriksaan itu guna memberikan rasa nyaman dan keamanan kepada para penumpang saat melakukan perjalanan mudik lebaran.

“Kami akan melakukan pemeriksaan kembali pada kamis besok di terminal Cicaheum untuk memastikan kendaraan itu layak jalan dan Operasi. Dan Minggu depannya kita akan ke OP-OP dalam rangka memberikan kenyamanan kepada penumpang dan pengemudi,” ujar Asep.

Adapun belasan kendaraan angkutan mudik di Terminal Leuwipanjang yang tidak layak ini dikarenakan adanya beberapa hal seperti swiper rem yang tidak digunakan dengan baik dan pengunaan kaca film.

“Kendalanya itu kaya hal sepele seperti wiper kadang-kadang tidak digerakkan oleh mesin. Jadi itu lah nyari entengnya,” katanya.

“Walaupun enteng, tapi pada saat hujan sangat dibutuhkan.Terus masalah kaca film, masalah penunjuk arah. Jadi hal yag seperti kalau tidak diperbaiki akan menjadikan Maslah,” tandasnya.