Demi Menekan Kasus DBD, Penyebaran Nyamuk Wolbachia Diperluas ke Kiaracondong

Photo / Ilustrasi

Bandung – Program inovasi Wolbachia di Kota Bandung akan diperluas ke wilayah Kecamatan Kiaracondong.

Sekadar informasi, ini merupakan nyamuk yang terinfeksi bakteri Wolbachia, yang membuat nyamuk tersebut mandul dan tidak dapat menularkan virus DBD. Bakteri tersebut merupakan bakteri alami yang ada pada 60% serangga, serta diklaim dapat menurunkan tingkat rawat pasien DBD hingga 70%.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Anhar Hadian menjelaskan bahwa perluasan ini dilaksanakan setelah keberhasilan program serupa di Kecamatan Ujungberung.

“Kami optimis kegiatan ini bisa berhasil di Kiaracondong sebagaimana yang sudah berjalan di Ujungberung. Respons dari tokoh masyarakat dan aparat kewilayahan sangat positif,” ujar Anhar dalam acara On Job Training (OJT) Implementasi Teknologi Wolbachia di Bandung, Rabu, 23 Oktober 2024.

Anhar menjelaskan bahwa pelaksanaan program di Kiaracondong akan melibatkan warga setempat. Warga diminta menyediakan area di rumah mereka untuk penyimpanan ember berisi telur nyamuk ber-Wolbachia, yang memungkinkan nyamuk berkembang biak di lingkungan tersebut.

“Masyarakat tidak perlu khawatir karena program ini telah teruji aman dan dapat bertahan hingga 30 tahun ke depan,” tambahnya seperti dilansir dari laman PRFM.

Berdasarkan analisis risiko oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes), program ini aman dan telah terbukti berhasil diterapkan di 14 negara lain.

Dalam skala global, teknologi Wolbachia telah mendapat pengakuan dan diuji oleh 24 profesor dari berbagai universitas di berbagai negara.

Dengan tantangan ketersediaan telur nyamuk Wolbachia yang masih terbatas, Anhar berharap dukungan masyarakat dan koordinasi yang baik dapat membantu kelancaran program ini.

Teknologi Wolbachia bekerja dengan menyuntikkan bakteri Wolbachia ke telur nyamuk Aedes aegypti. Setelah menetas, nyamuk dewasa yang membawa Wolbachia akan berkembang biak dengan nyamuk lokal, menghasilkan generasi nyamuk yang juga membawa bakteri ini.

Nyamuk Aedes aegypti yang mengandung Wolbachia tidak bisa menularkan virus Dengue. Ketika nyamuk tersebut menggigit pengidap virus Dengue, virus akan mati dalam tubuh nyamuk karena Wolbachia, sehingga tidak lagi dapat menyebarkan penyakit.

Kota Bandung tercatat sebagai wilayah dengan angka kasus DBD tertinggi di Jawa Barat, mencapai 7.148 kasus. Dengan implementasi Wolbachia, diharapkan angka ini dapat ditekan dan membawa Bandung menuju masa depan tanpa DBD.