Nasional – Bank Indonesia (BI) mengimbau masyarakat untuk terus berbelanja hingga akhir tahun 2024 guna menjaga pertumbuhan ekonomi di atas 5%. Farisan Aufar, Manajer Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI, menyatakan bahwa perekonomian Indonesia masih menunjukkan ketahanannya meskipun ada tantangan global. Hingga semester pertama tahun 2024, perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 5,08%.
Farisan optimis pertumbuhan ini akan tetap terjaga berkat inflasi yang stabil. BI berkomitmen untuk mengendalikan inflasi melalui operasi moneter.
“Kami berharap masyarakat dapat berbelanja lebih banyak, karena belanja rumah tangga berperan penting dalam mendorong perekonomian,” ucap Farisan dalam pernyataannya di kanal YouTube BI, Minggu (29/9/2024).
Dilansir dari laman Bisnis.com, selain faktor domestik, Farisan mengakui bahwa pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi oleh kondisi geopolitik global, seperti perang dagang dan konflik di beberapa wilayah.
BI telah menyiapkan langkah-langkah antisipasi untuk meminimalkan dampak negatif gejolak global terhadap perekonomian Indonesia, salah satunya melalui penyesuaian nilai tukar rupiah.
“Kami terus merekalibrasi nilai tukar, dan berharap kondisi global segera membaik agar perekonomian Indonesia tumbuh lebih tinggi ke depannya,” jelasnya.
Konsumsi rumah tangga, yang menyumbang 54,53% dari produk domestik bruto (PDB), tetap menjadi motor penggerak utama perekonomian. Pada kuartal II/2024, pertumbuhan konsumsi rumah tangga tercatat sebesar 4,93%.
Dengan menjaga stabilitas dan mendorong belanja, BI yakin menargetkan pertumbuhan ekonomi di atas 5% dapat tercapai hingga akhir tahun 2024.