Fenomena La Nina, BMKG Bandung Imbau Masyarakat Waspadai Dampak Cuaca Ekstrem

Ilustrasi Hujan by bluestemamphitheater.org

BANDUNG – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kelas I Bandung menyatakan saat ini telah memasuki fenomena La Nina di Samudera Pasifik dengan intensitas sedang (moderate).

BMKG Pusat juga sebelumnya telah memantau terhadap indikator laut dan atmosfer yang menunjukkan suhu permukaan laut mendingin -0.5 C hingga -1.5 Celsius selama 7 dasarian terahkir (70 hari).

Hal itu juga diikuti dominasi aliran zonal angin timuran yang merepresentasikan penguatan angin pasat.

Selain pengaruh sirkulasi angin monsun dan anomali iklim di Samudera Pasifik, BMKG mengungkapkan bahwa curah hujan di Indonesia juga dipengaruhi penjalaran gelombang atmosfer ekuator dari barat ke timur berupa gelombang Madden Julian Oscillation (MJO) dan Kelvin, atau dari timur ke barat berupa gelombang Rossby.

“La Nina yang terjadi pada periode awal musim hujan ini berpotensi meningkatkan jumlah curah hujan di sebagian besar wilayah. Ditambah pengaruh MJO, meningkatkan potensi hujan deras,” kata Kepala BMKG Kelas I Bandung, Tony Agus Wijaya, dilansir dari laman Detik, Senin (19/10/2020).

“Aktivitas La Nina dan MJO pada saat yang bersamaan ini dapat berkontribusi signifikan terhadap pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia,” jelasnya.

Untuk itu, BMKG mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi hujan lebat dan cuaca buruk sepekan kedepan.

“Masyarakat diimbau agar tetap waspada terhadap dampak yang dapat menimbulkan kondisi cuaca ekstrem seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin,”ujarnya.