Jelang Lebaran, Warga Kota Bandung Diminta Menahan Hasrat Belanja

BANDUNG – Belanja seakan telah menjadi tradisi dalam momen menyambut Hari Raya Idul Fitri. Bahkan tak sediki masyarakat yang berbondong-bondong ke pusat perbelanjaan untuk berburu kebutuhan jelang lebaran.

Mengacu pada hal itu, Wali Kota Bandung, Oded M Danial meminta warganya untuk menahan diri dari hasrat berbelanja jelang Lebaran 1442 Hijriah pada Kamis (13/05/2021) mendatang.

Pasalnya, Covid-19 di Kota Bandung masih terjadi dan kepadatan pengunjung di pusat perbelanjaan dapat menjadi media penyebaran.

“Saya tiap saat terus memantau dan saya meminta kepada satgas di Kota Bandung baik itu ketua harian maupun kasatpol PP semuanya saya terus melakukan evaluasi terus, kenapa karena memang luar biasa masyarakat ini jiga nu geus eweuh si Covid, sudah seperti yang gak ada,” tegas Oded di Balai Kota Bandung , minggu (9/5/2021).

Oded pun memohon kepada masyarakat menahan diri mendatangi pusat perbelanjaan untuk berbelanja. Terlebih, para petugas terus bekerja siang malam untuk mengimbau masyarakat agar tidak berkerumun atau memadati satu kawasan.

“Saya mohon kepada masyarakat Kota Bandung di dalam menghadapi lebaran ini menahan diri dan sing karunya kepada petugas. Petugas tos carape (capai) luar biasa mereka siang malam bertugas kalau masyarakat seperti ini (berkerumun) subhannallah,” bebernya.

Lebih lanjut Oded berharap, tidak terjadi lonjakan kasus Covid-19 di Kota Bandung akibat adanya kerumunan atau kepadatan di pusat perbelanjaan. Ia juga menegaskan apabila didapati pusat perbelanjaan atau mal yang tidak menerapkan protokol kesehatan akan ditutup sementara.

“Saya kira, saya berharap semua bisa menyadari dan mudah-mudahan akhirnya Mang Oded berharap tidak ada kejadian seperti ditempat lain India. Heuem (tidak ada lonjakan kasus),” tegas Oded.

Oded mengaku pihaknya sudah berkoordinasi dengan forum komunikasi pimpinan daerah yang memutuskan apabila didapati kerumunan di mal atau pusat perbelanjaan akan ditutup sementara.

Orang nomor satu di Kota Bandung itu pun mengaku mengedepankan pendekatan persuasif dengan terus mengimbau masyarakat untuk tidak berkerumun yang berarti bukan tidak tegas bertindak.

“Ya, itulah petugas itu kalau menghadapi itu saya tetap mengimbau masyarakat sadar karena kalau terjadi benturan repot juga. Terlalu tegas keras repot juga persoalannya Tahu sendiri, zaman ayeuna dikit-dikit viral repot juga. Secara psikologi teman-teman laporan, itu yang terjadi,” ujarnya.

Sementara terkait penutupan mal atau pusat perbelanjaan sementara untuk meminimalisasi kerumunan, Oded mengaku kondisi yang dapat memastikan hal tersebut adalah petugas di lapangan.

“Di lapangan, mereka (petugas).yang bisa memastikan seperti apa,” ucap Oded. .