BANDUNG – Presiden Joko Widodo (Jokowi) angkat bicara terkait wacana impor beras 1 juta ton dari Thailand.
Sebelumnya, wacana impor beras tersebut menuai kontrak dari banyak pihak baik dari kalangan internal pemerintah sendiri hingga masyarakat.
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi sebelumnya menegaskan belum ada realisasi impor beras karena masih masa panen. Namun, ia mengingatkan saat ini stok riil beras dari Perum Bulog hanya tersisa 500 ribu ton, idealnya perlu tambahan 1 juta ton.
Menanggapi hal itu, Jokowi menegaskan bahwa pemerintah tidak akan melakukan impor beras. Sebab, stok beras di Indonesia sendiri masih memadai hingga Juni mendatang.
Orang nomor 1 di Indonesia itu pun memastikan selama tiga tahun ini juga tidak ada impor beras.
“Selamat malam. Saya mengikuti perbincangan soal impor beras beberapa hari ini. Saya perlu tegaskan bahwa tidak akan ada impor komoditas beras hingga bulan Juni mendatang. Selama hampir tiga tahun belakangan ini, Indonesia juga tidak mengimpor beras,” tegas Jokowi, melalui keterangan unggahan Instagram resminya, Jumat (26/3/2021), malam WIB.
“Memang, saat ini terdapat nota kesepahaman antara Indonesia dengan Thailand dan Vietnam. Nota kesepahaman itu adalah opsi yang dapat ditempuh sewaktu-waktu. Kita berjaga-jaga di tengah situasi pandemi yang penuh ketidakpastian saat ini,” jelasnya.
Jokowi mengatakan, pemerintah akan memaksimalkan penyerapan beras dari para petani lokal.
“Pada panen raya mendatang ini, beras petani akan diserap oleh Perum Badan Urusan Logistik (Bulog). Saya telah memerintahkan Menteri Keuangan untuk menyiapkan anggaran yang diperlukan untuk penyerapan beras dari petani lokal tersebut,” ujar Jokowi.
Soal beras, tidak akan ada impor komoditas beras hingga Juni nanti. Selama hampir 3 tahun ini Indonesia juga tidak mengimpor beras.
Memang, ada nota kesepahaman kita dengan Thailand dan Vietnam, tapi itu baru berupa opsi, berjaga-jaga di tengah situasi pandemi. pic.twitter.com/HIAGw775mY
— Joko Widodo (@jokowi) March 26, 2021