Keterisian Tempat Tidur Pasien Covid-19 di Kota Bandung Turun

BANDUNG – Kota Bandung mengalami kenaikan kasus Covid-19 secara drastis, bahkan Bed Occupancy Rate (BOR) atau keterisian tempat tidur pasien Corona sempat menyentuh angka 80 persen.

Untuk itu, Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung menambah tempat tidur bagi pasien Covid-19.

Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Bandung, Rosye Arosdiani menyampaikan bahwa kini angka BOR telah berangsur turun.

Sebab, sejumlah rumah sakit rujukan Covid-19 di Kota Bandung telah menambah tempat tidur bagi pasien Corona pasca terjadi peningkatan kasus.

“Ketersediaan tempat tidur perhari kemarin memang BORnya di 78.86 persen sudah melebihi angka standar WHO yang seharusnya dibawah 60 persen. Kalau diatas 60 persen harus waspada,” ujar Rosye Arosdiani di kota Bandung, Kamis (10/06/2021).

Rosye pun menjelaskan, angka keterisian tempat tidur pasien Covid-19 di rumah sakit yang turun dari 80 persen menjadi 78.86 persen karena dalam satu hari terdapat penambahan tempat tidur sebanyak 85 unit dari semua rumah sakit.

Ia mengungkapkan, 56.11 persen keterisian tempat tidur diisi oleh warga Kota Bandung dan 43.89 persen diisi oleh warga luar Kota Bandung.

Rosye mengaku pihaknya mendorong kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan pusat agar tempat tidur di rumah sakit di luar Kota Bandung dapat ditambah.

Pasalnya, tempat tidur pasien Covid-19 di rumah sakit di Kota Bandung juga banyak diisi oleh pasien dari luar Kota Bandung.

Disisi lain Rosye membeberkan bawa peningkatan kasus Covid-19 di Kota Bandung berkaitan erat dengan pergerakan dan interaksi masyarakat termasuk dampak libur panjang kemarin.

Terlebih menurutnya, kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan relatif menurun.

Ia pun menambahkan, kasus Covid-19 di Kota Bandung mengalami peningkatan secara perlahan-lahan pasca libur Lebaran 1422 Hijriah kemarin. Walau peningkatan kasus Covid-19 di Kota Bandung tidak melonjak signifikan, masyarakat tetap harus mewaspadai kondisi tersebut.

Dikatakan Rosye, mayoritas masyarakat yang terpapar Covid-19 di Kota Bandung berusia produktif sedangkan kematian akibat Covid-19 didominasi oleh para lansia.

Laju penyebaran Covid-19 atau positivity rate di Bandung saat ini berada di angka 6 persen lebih sehingga belum dapat dianggap terkendali.

Dikatakan Rosye, penyebaran kasus positif aktif Covid-19 di Kota Bandung berada di 29 kecamatan sedangkan satu kecamatan yaitu Kecamatan Cidadap kemarin nihil kasus positif aktif. Sedangkan kecamatan tertinggi kasus positif aktif yaitu Buah Batu 69 kasus, Ujung Berung 60 kasus dan Rancasari 53 kasus.

“Kita zona oranye, di Jabar dua zona merah Ciamis dan Kabupaten Bandung Barat,” paparnya.

Lebih lanjut Rosye menambahkan masyarakat tetap tenang dan tetap menerapkan protokol kesehatan dengan disiplin seperti memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, mengurangi mobilitas dan menjauhi kerumunan,” pemerintah sendiri terus melakukan pengetesan, pelacakan dan perawatan,” pungkas Rosye.