Bandung: Prabowo Subianto merupakan negarawan yang paling tulus dalam membangun Indonesia ke arah yang lebih baik lagi kedepannya sebagai Presiden RI. Hal tersebut diungkapkan Ketua Dewan Pembina Yayasan Darul Ma’arif Rahayu KH. Sofyan Yahya, M. A saat menerima kunjungan dua Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo dan Mochamad Iriawan, Minggu (11/6/2023).
Kehadiran kedua tokoh Partai Gerindra ke pondok Pesantren yang terletak di Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat itu untuk menyampaikan visi dan misi Prabowo Subianto sebagai calon Presiden RI selanjutnya dalam kerangka membangun Indonesia kedepannya.
KH. Sofyan Yahya menyebut jika sosok Prabowo merupakan orang yang paling ikhlas untuk rakyat, hal yang sama juga pernah diungkapkan Presiden RI ke-4 KH. Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur beberapa waktu lalu.
“Inilah yang disampaikan oleh Gus Dur beberapa waktu lalu bahwa Pak Prabowo orang yang paling ikhlas untuk rakyat, itu berkaca pada hasil pemilu 2019 lalu sampai akhirnya dirinya masuk ke dalam kabinet pak Jokowi demi untuk bangsa dan negara, mudah-mudahan dan saya berharap ini dituliskan dari langit,” ucap KH. Sofyan Yahya mantan Ketua NU yang ternyata sudah memiliki hubungan baik yang lama dengan Prabowo Subianto.
Definisi keikhlasan hati sosok Prabowo diungkapkan KH. Sofyan Yahya berkaca pada saat pada pemilu 2019 lalu, dimana Ketua Umum partai Gerindra itu berhadap dengan sosok Jokowi sebagai calon Presiden RI, setelah keputusan KPU, Indonesia tetap bersatu dan figurnya adalah Prabowo Subianto hingga dirinya memutuskan masuk kedalam Kabinet Presiden Jokowi. “Jika Pak Prabowo tidak masuk dalam kabinet, mungkin Indonesia seperti ini,” tuturnya.
Ia pun mengungkapkan, saat kekalahan di Pemilu 2019 lalu, banyak negara yang menginginkan sosok Prabowo untuk menjadi warga negaranya, namun itu semua ditolaknya. “Kalau beliau tidak ikhlas, mungkin beliau sudah pergi ke Jordan, Vietnam, Johor atau negara lainnya, sebagai warga negaranya, namun karena memiliki kekuatan untuk bangsa dan negara, beliau tidak mau,” ucapnya.
“Jadi apa yang disampaikan Gus Dur beberapa waktu lalu semakin kelihatan sekarang terhadap sosok Prabowo Subiantodan saat ini semakin banyak dalil-dalil yang menguatkan apa yang disampaikannya dulu dan saya yakin itu,” tambahnya.
“Karena ketulusannya, sekarang adalah bagiannya Pak Prabowo dan sebelumnya Pak Jokowi dimana-mana bicara seperti itu mudah-mudahan ini dituliskan dari langit dan saya berharap itu,” pungkas KH. Sofyan Yahya.
Sementara itu Ketua Dewan Pengurus Yayasan Darul Ma’arif Rahayu KH. Nu’man Abdul Hakim menyebut jika pertemuan tersebut mendiskusikan dua hal, yakni visi dan misi calon Presiden dari Partai Gerindra yakni Pak Prabowo Subianto yang berniat untuk memajukan Indonesia kedepannya dan yang kedua adalah visi dan misi Mochamad Iriawan yang akan membangun Jawa Barat sebagai Gubernur.
KH. Nu’man Abdul Hakim pun mengatakan bahwa Indonesiakedepannya harus dibangun melalui misi yang bagus, dengan cara bagaimana memangkas kebocoran di APBN hingga adanya keihklasan dari para pemangku jabatan. “IndonesiaMaju itu saya pikir yang dipimpin oleh orang-orang yang tidak berniat mengambil keuntungan bersifat materi dan hal itu ada pada sosok Pak Prabowo,” ucapnya.
“Sedangkan Pak Mochamad Iriawan punya sejarah yang sangat melekat baik di hati masyarakat Jawa Barat, ketika dulu menjadi Pejabat sementara Gubernur. Meski hanya tiga bulan, namun rasanya seperti lima tahun menjabat dan itu sangat berkesan di hati masyarakat Jawa Barat, artinya beliau harus kembali memimpin daerah ini. Kalau Presiden Indonesia nya Pak Prabowo dan Gubernur Jawa Baratnya Pak Iwan Bule, itu mantap sekali. Pemimpin yang luar biasa,” ucapnya.
Pada bagiannya, Hashim Djojohadikusumo sangat mengapresiasi sambutan hangat dari keluarga besar pondok pesantren Darul Ma’arif Rahayu atas kunjungannya tersebut. Bahkan dirinya mengaku melalui silaturahim itu menambah khazanahnya tentang NKRI, nasionalisme hingga perkembangan Islam.
“Secara pribadi dan lembaga, saya mengucapkan terima kasih karena sudah menerima silaturahim kami dengan sangat hangat. Bekal yang diberikan oleh KH. Sofyan Yahya dan KH. Nu’man Abdul Hakim menambah khazanah kami tentang NKRI, nasionalisme hingga perkembangan Islam,” ucapnya.