Masuk Zona Risiko Tinggi, Kasus Covid-19 di Kota Bandung Alami Kenaikan Signifikan

Ilustrasi Covid-19 (Sumber: Covid19.go.id)

BANDUNG – Kasus penyebaran Covid-19 di Kota Bandung dalam dua pekan terakhir bertambah 1.024. Sementara total kasus Covid-19 kumulatif mencapai 4.891 kasus hingga Kamis kemarin, 17 Desember 2020.

Bahkan level kewaspadaan Kota Bandung masih berada di zona merah atau risiko tinggi yaitu 1.65.

Wali Kota Bandung, Oded M Danial mengatakan, Kota Bandung masih berada pada zona resiko tinggi.

Pria yang karib disapa Mang Oded itu mengungkapkan, kasus harian konfirmasi positif  terus meningkat dengan skor sebesar 1.65.

Menurut Oded, angka tersebut turun dari minggu sebelumnya yaitu dari 30 November hingga 6 Desember sebesar 1.80.

“Total konfirmasi positif di Kota Bandung adalah sebesar 4.891, bertambah 1.024 kasus dalam rentang waktu 14 hari. Total konfirmasi aktif turun 68 kasus dengan total 710 kasus,” ungkap Oded kepada wartawan, Jumat (18/12/2020).

Sementara untuk angka kesembuhan di Kota Bandung meningkat mencapai 82.52 persen, yaitu sebanyak total 4.036 pasien yang telah sembuh. Sedangkan pasien yang meninggal dunia tercatat 145 orang.

Wali Kota Bandung itu lebih lanjut membeberkan, kasus kematian didominasi oleh kelompok usia lansia yang memiliki penyakit penyerta seperti diabetes Melitus, hipertensi dan penyakit jantung.

“Mayoritas warga Kota Bandung yang terpapar merupakan warga yang beraktifitas dan berkegiatan di luar rumah,” kata Mang Oded.

Oded memaparkan, 50 persen penyebaran kasus Covid-19 di Kota Bandung terbanyak berada pada kelompok usia produktif usia 20-50 tahun.

Menurutnya, usia produktif tersebut menyumbang sebanyak 2.616 kasus dari total konfirmasi positif yang sebanyak 4.891 di Kota Bandung.

“Kami mengimbau kepada masyarakat di usia produktif untuk meningkatkan kewaspadaannya dengan terus berdisiplin melaksanakan protokol kesehatan. Sayangi keluarga, jaga keluarga kita,” katanya.

Oded menambahkan, penyebaran Covid-19 di klaster keluarga masih meningkat hingga mencapai total 104 kepala keluarga dengan 275 kasus.

“Kasus terbanyak terjadi di Kecamatan Sukajadi,” ungkapnya.