BANDUNG – Kota Bandung terus menunjukkan komitmennya dalam membangun lingkungan yang inklusif dan ramah bagi semua kalangan, termasuk penyandang disabilitas.
Semangat ini diwujudkan dalam peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) 2024, yang digelar di Kantor Dinas Sosial Kota Bandung pada Selasa, (10/12/2024).
Dengan tema Berkarya Tanpa Stigma, acara ini diikuti oleh sekitar 1.500 peserta, termasuk penyandang disabilitas, komunitas, pendamping, hingga organisasi masyarakat.
Pj Wali Kota Bandung, A. Koswara, menyampaikan apresiasinya kepada berbagai pihak yang telah berkontribusi dalam mewujudkan kesetaraan di kota ini.
“Kota Bandung harus menjadi tempat yang ramah bagi semua. Tidak ada stigma, tidak ada sekat, semua memiliki kesempatan yang sama dalam bersosialisasi, berkontribusi, dan membangun kota bersama-sama,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya mengesampingkan ego demi menciptakan masyarakat yang lebih inklusif.
“Dengan memperhatikan warga disabilitas, kita belajar untuk saling menghormati dan bekerja sama demi membangun kota yang lebih baik,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Sosial Kota Bandung, Soni Bachtiar, memaparkan data terbaru tentang penyandang disabilitas di Bandung.
Hingga Desember 2024, tercatat ada 7.368 penyandang disabilitas, dengan mayoritas mengalami disabilitas fisik (24,06%).
Faktor penyebabnya meliputi penyakit (59%), kecelakaan atau kekerasan (26%), dan kelainan bawaan (14%).
Sebagai upaya pencegahan, Dinas Sosial Kota Bandung aktif memberikan edukasi mengenai hidup sehat, tertib lalu lintas, dan berkolaborasi dengan komunitas serta lembaga kesehatan.
“Acara ini bukan sekadar peringatan, tetapi juga momentum untuk memperkuat kolaborasi antar-pemangku kepentingan,” ujar Soni.
Program Acara HDI 2024
Peringatan HDI tahun ini menghadirkan berbagai kegiatan yang mendukung pemberdayaan dan inklusi penyandang disabilitas, antara lain:
– Job Fair Khusus Disabilitas: Menyediakan peluang kerja dari berbagai perusahaan.
– Pagelaran Seni: Menampilkan karya dari komunitas disabilitas, seperti Yayasan Guruku Indonesia dan SLBN Cicendo.
– Penghargaan Inspiratif: Penghormatan bagi individu dan perusahaan yang mendukung hak-hak disabilitas.
– Bantuan Alat Bantu dan Sembako: Penyerahan alat bantu senilai Rp25,6 juta serta 670 paket sembako dari lembaga sosial.
– Layanan Khusus: Penyediaan layanan administrasi kependudukan, pemeriksaan kesehatan, konseling hukum, hingga pelatihan keterampilan.
– Bazar Kreasi: Pameran hasil karya kreatif dari penyandang disabilitas.
Melalui peringatan ini, Kota Bandung terus menegaskan langkahnya menuju kota yang inklusif dan berkelanjutan, di mana semua warga dapat berkarya tanpa stigma.