BANDUNG – Sobat Bandung apakah kamu lagi sibuk mempersiapkan pernikahan?
Nah kabar terbaru, untuk kalian pasangan yang akan menikah, disarankan agar bisa menghemat biaya pranikah (prewedding). Imbauan ini disampaikan oleh Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), dr. Hasto Wardoyo.
Menurut dr. Hasto, biaya pranikah sebaiknya dipakai untuk hal yang lebih berguna seperti pemeriksaan serta perawatan kesehatan pasangan.
Faktanya, tak sedikit masyarakat yang mengeluarkan jutaan rupiah untuk biaya prawedding. Terkait hal ini, ia menyebut bahwa sejatinya biaya sebesar itu bisa dipakai untuk hal yang lebih berguna seperti pemeriksaan serta perawatan kesehatan pasangan.
“Biaya sebesar itu, dapat dipakai untuk tes darah atau mengonsumsi obat penambah darah, sehingga ada perbaikan kualitas kesehatan pasangan,” ujar dr. Hasto, melansir dari laman Antara pada Rabu (26/6/2024).
BKKBN: Jangan Nikah Terlalu Muda atau Tua
Selain soal hemat prewedding, BKKBN juga menyarankan agar masyarakat untuk menikah di usia ideal, kemudian jangan terlalu dekat jarak kehamilannya agar tidak terlalu sering ‘isi’.
“Jangan terlalu muda nikah. Tapi jangan terlalu tua juga (minimal 21 tahun untuk wanita dan 25 tahun untuk pria). Kemudian jangan terlalu sering hamil (jarak kehamilan terlalu dekat). Satu lagi, jangan terlalu banyak (anak). Sebetulnya target kita anak itu dua atau satu untuk setiap pasangan menikah,” ujar Kepala BKKBN tersebut.
Lebih lanjut, dr. Hasto juga menyoroti perilaku seks anak muda yang dilakukan pada usia yang semakin dini, bakan dilakukannya sebelum menikah.
Padahal menurut Hasto, seks sebelum menikah sangat berpotensi berdampak sistemik, misalnya lahirnya anak stunting.
Untuk itu, Hasto menegaskan bahwa pentingnya pendidikan seks bagi kaum muda, salah satunya demi menyelamatkan organ reproduksi serta mencegah penularan penyakit berbahaya.