Pemerintah Indonesia Keluarkan Pernyataan Mengenai Serangan Militer Rusia di Ukraina

Tank-tank Ukraina di Mariupol. (Foto: REUTERS)

BANDUNG – Kekhawatiran dunia benar-benar terjadi, setelah Rusia akhirnya melakukan serangan militer besar-besaran ke Ukraina, pada Kamis (24/2/2022).

Sebenarnya pada pekan lalu, tanda-tanda serangan militer telah digaungkan oleh Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy.

Volodymyr meminta warganya untuk mengibarkan bendera Ukraina dari gedung-gedung dan menyanyikan lagu kebangsaan secara serempak pada Rabu (16/2/2022) pekan lalu.

Mengenai hal ini, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu) mengeluarkan pernyataan resmi terkait serangan Rusia ke Ukraina.

Berikut pernyataan Indonesia, seperti dilansir dari kemlu.go.id pada Jumat (25/2/2022):

​1. Penghormatan terhadap tujuan dan prinsip piagam PBB dan hukum internasional, termasuk penghormatan terhadap integritas wilayah dan kedaulatan, penting untuk terus dijalankan.

2. Oleh karenanya, Serangan militer di Ukraina tidak dapat diterima. Serangan juga sangat membahayakan keselamatan rakyat dan mengancam perdamaian serta stabilitas kawasan dan dunia

3. Indonesia meminta agar situasi ini dapat segera dihentikan dan semua pihak agar menghentikan permusuhan serta mengutamakan penyelesaian secara damai melalui diplomasi.

4. Indonesia mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mengambil langkah nyata guna mencegah memburuknya situasi.

5. Pemerintah, melalui Kementerian Luar Negeri, telah mempersiapkan rencana evakuasi WNI. Keselamatan WNI selalu menjadi prioritas pemerintah.

Ledakan di Ibu Kota Ukraina

Sementara, Presiden Rusia, Vladimir Putin mengumumkan perintah operasi militer di wilayah Donbas yang terletak di timur Ukraina pada Kamis (24/2/2022) kemarin pagi.

Dilansir dari berbagai sumber, sejumlah ledakan terjadi di ibu kota Ukraina Kiev dan di Kota Kharkiv, tak lama usai Vladimir Putin memerintahkan operasi militer ke wilayah Donbas.

Di sisi lain, pemerintah Amerika Serikat (AS) dan Sekutu memberi peringatan dari AS terhadap Rusia.

AS pun mengancam akan membalas serangan Rusia usai pemerintahan Vladimir Putin menginvasi Donbas, wilayah yang dikuasai separatis pro-Moskow, dan terdengar sejumlah ledakan.

Presiden AS, Joe Biden menegaskan bahwa Washington dan negara sekutunya akan memberikan konsekuensi lebih lanjut terhadap Rusia.

Bahkan Sekretaris Jenderal Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), Jens Stoltenberg pun turut bereaksid dan mengecam invasi Rusia ke Ukraina.

Menurutnya, aksi itu sebagai serangan yang sembrono dan tak beralasan. Tentunya, aksi tersebut mengancam banyak nyawa.

Sumber: BBC, Reuters, CNN, Kemlu RI