BANDUNG – Presiden Prabowo Subianto resmi mengumumkan kenaikan gaji untuk para guru, baik ASN maupun non-ASN, hanya dalam waktu sebulan sejak ia menjabat sebagai Presiden RI.
Hal ini disampaikan dalam puncak peringatan Hari Guru Nasional 2024 yang digelar di Velodrome, Jakarta Timur.
“Hari ini saya agak tenang berdiri di hadapan para guru karena saya bisa menyampaikan bahwa kita, walaupun baru berkuasa satu bulan, sudah bisa mengumumkan bahwa kesejahteraan guru bisa kita tingkatkan.
Karena itu saya mengerti kenapa tepuk tangan Menkeu yang paling keras,” ujar Prabowo dalam pidatonya, dikutip dari laman Detik.
Tambahan Kesejahteraan untuk Guru ASN dan Non-ASN
Prabowo menjelaskan bahwa kesejahteraan guru ASN akan meningkat sebesar satu kali gaji pokok.
Sementara itu, guru non-ASN akan mendapatkan kenaikan tunjangan menjadi Rp 2 juta per bulan.
“Kita telah meningkatkan anggaran untuk kesejahteraan guru ASN yang berstatus PNS dan PPPK, serta guru-guru non-ASN,” kata Prabowo.
“Guru ASN mendapatkan tambahan kesejahteraan sebesar satu kali gaji pokok, guru-guru non-ASN nilai tunjangan ditingkatkan menjadi Rp 2 juta per bulan,” tambahnya.
Tangisan di Depan Guru
Dalam pidatonya, Prabowo tak kuasa menahan air mata. Ia berhenti berbicara sejenak, mengambil tisu, lalu mengusap air matanya.
Para guru yang hadir menyambut momen tersebut dengan gemuruh tepuk tangan.
“Kami sadar apa yang kami berikan hari ini belum sepenuhnya memenuhi kebutuhan saudara-saudara, tapi ingatlah,” ujarnya dengan suara bergetar.
Anggaran Kesejahteraan Guru Naik
Kenaikan kesejahteraan ini dimungkinkan karena peningkatan anggaran yang dialokasikan untuk guru.
Prabowo menyebut bahwa anggaran kesejahteraan guru naik Rp 16,7 triliun pada tahun 2025, sehingga total anggaran untuk kesejahteraan guru mencapai Rp 81,6 triliun.
“Anggaran untuk kesejahteraan guru ASN dan non-ASN naik jadi Rp 81,6 triliun, naik Rp 16,7 triliun untuk kesejahteraan guru,” jelasnya.
Perbaikan Infrastruktur dan Kompetensi Guru
Selain fokus pada kesejahteraan, pemerintah juga berkomitmen memperbaiki infrastruktur pendidikan.
Sebanyak 10.440 sekolah negeri dan swasta akan direhabilitasi pada tahun 2025 dengan anggaran Rp 17,15 triliun.
“Kita ingin setiap anak Indonesia belajar di tempat yang layak dan nyaman. Dengan rehabilitasi ini, kami harap pendidikan berkualitas dapat dirasakan di seluruh pelosok negeri,” ungkap Prabowo, dikutip dari laman Melintas.id.
Di sisi lain, pemerintah juga meningkatkan kompetensi guru melalui program Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk 86.486 guru ASN dan non-ASN yang sudah memenuhi kualifikasi D4 atau S1.
Pemerintah juga merencanakan bantuan khusus bagi 249.623 guru non-ASN yang belum menyelesaikan pendidikan D4 atau S1.
Program ini diharapkan dapat mendukung mereka mencapai kualifikasi yang dibutuhkan.
“Pemerintah akan mendukung mereka secara bertahap agar dapat mencapai kualifikasi yang diperlukan,” tutup Prabowo.