BANDUNG — Pergantian armada bus Metro Jabar Trans (MJT) khususnya di koridor 5 (Dipatiukur – Jatinangor) sejak 1 Juni 2025 menuai berbagai keluhan dari pengguna, terutama di media sosial.
Meski niat peremajaan armada ditujukan untuk meningkatkan kenyamanan dan menantikan kedatangan bus listrik yang lebih besar, banyak warganet yang mengeluhkan layanan yang justru dirasa menurun.
Melalui siaran resmi yang dirilis Sabtu (7/6/2025), PT Jasa Sarana sebagai pengelola MJT menyatakan bahwa peremajaan ini dilakukan karena usia pakai bus lama sudah melampaui batas.
Namun respon masyarakat menyuarakan ketidaknyamanan, mulai dari ukuran bus baru yang lebih kecil hingga rute dan waktu perjalanan yang lebih panjang.
“Selalu Penuh dan Harus Berdiri”
Unggahan pengguna TikTok menampilkan kondisi bus yang terlalu kecil dan cepat penuh.
“Jujur ini kecil banget buat ukuran bus yang suka penuh, bisnya selalu penuh, ga cocok sama yang jaraknya jauh Jatinangor – Dipatiukur,” tulis salah satu pengguna TikTok.
Keluhan serupa disampaikan Gustian Mawahir yang mengaku harus berdiri terus saat melakukan perjalanan.
“Sama kak, aku selalu berdiri kalo lagi otw ke Leuwigoong,” komentarnya.
Rute dan Putaran Dianggap Tidak Efisien
Tak hanya soal kapasitas, warganet juga menyoroti jalur bus yang dianggap terlalu berputar-putar.
Dalam unggahan akun resmi @brt.metrojabartrans di Instagram, @adhxlens menulis, “Saran aja untuk menuju ke Rancaekek hilangkan saja soalnya kan gak ada halte juga, langsung aja diputaran awal Cipacing biar menghemat waktu.”
Komentar tersebut diamini oleh banyak pengguna lain.
“Nah sepemikiran, kirain aku doang yang bingung dan kesel sama rute lewat Rancaekek,” balas @ailamadin.
Sementara @alghazaliii96 menambahkan, “Benerrr, kalo mau bikin halte baru biar orang Rancaekek sana bisa pake bis juga. Kalo gak mah ngapain muter-muter jauh.”
Saran: Tambah Armada dan Pendekkan Jarak Tempuh
Beberapa pengguna juga memberikan saran konkret. Akun @fadlykml menyebut tiga poin penting:
1. Karena busnya kecil, sebaiknya unit ditambah.
2. Jarak antar bus (headway) harus dipersingkat, terutama saat jam sibuk.
3. Rute pulang (Jatinangor – Dipatiukur) terlalu jauh karena putaran di Cileunyi terlalu panjang. Bisa diperpendek dengan putaran pertama di Cileunyi.
Tanggapan Resmi: Evaluasi dan Penyesuaian Jadwal
PT Jasa Sarana dalam rilisnya menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi.
Saat ini, ia mengaku tengah melakukan evaluasi, salah satunya dengan memperpendek headway menjadi sekitar 5 menit saat jam sibuk, dari sebelumnya 7–10 menit.
“Perubahan ini bersifat transisi, menunggu selesainya pembangunan infrastruktur untuk bus besar listrik,” tulis pernyataan resmi MJT.
Mereka juga membuka kanal aduan pelanggan melalui WhatsApp di nomor 0821-2121-1800 bagi masyarakat yang ingin menyampaikan masukan secara langsung.