Ribuan Peserta CPNS Ikuti SKB di Kota Bandung

Kepala Bidang Perencanaan Data dan Informasi Kepegawaian pada Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kota Bandung, Rachmat Setiadi saat memberikan keterangan di Bandung Menjawab, Selasa (11 Agustus 2020), di Balai Kota Bandung. (Sumber foto: humas.bandung.go.id)

BANDUNG – Sebanyak 1.489 peserta Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Kota Bandung akan menjalani Seleksi Kompetisi Bidang (SKB).

SKB sendiri merupakan tahapan setelah Seleksi Kompetensi Dasar (SKD). Seleksi Kompetisi Bidang dijadwalkan dalam rentang waktu 1-12 Oktober 2020, sesuai instruksi Panitia Seleksi Nasional (Panselnas).

Hal itu diungkapkan oleh Kepala Bidang Perencanaan Data dan Informasi Kepegawaian pada Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kota Bandung, Rachmat Setiadi.

Namun, Rachmat mengakui pihaknya masih menunggu rapat secara teknis untuk SKB CPNS yang digabungkan dengan provinsi serta kota/kabupaten lain.

“Pelaksanaan seleksinya sesuai instruksi Panselnas 1 sampai 12 Oktober 2020. Kita masih menunggu karena belum rapat secara teknis dengan daerah lain. Khusus Kota Bandung tempatnya di Arcamanik Sport Center,” kata Rachmat, dikutip dari situs resmi Pemkot Bandung, Selasa (11/8/2020).

Dalam Seleksi CPNS Formasi 2019 ada syarat utama yakni IPK minimal 2,75 dan menyertakan TOEFL.

“Dua syarat itu dianggap berat. Dari 13.866 orang, yang lolos seleksi administrasi menjadi 11.361 orang. Namun untuk peserta SKD (Seleksi Kompetensi Dasar) 6.581 orang dan jumlah peserta SKB nanti 1.489 orang,” ungkap Rachmat.

Menurut Rachmat, SKB akan berbeda dengan SKD karena lebih menekankan seleksi kompetisi bidangnya. Misalnya, auditor kompetensi tesnya berkaitan dengan tugasnya nanti sebagai auditor juga.

Sementara untuk profesi guru, baik guru kelas mau pun bidang studi ada kekhususan untuk yang sudah memiliki sertifikasi yang otomatis lulus SKB-nya, tapi tetap syaratnya peserta wajib datang saat pelaksanaan tes.

“Sertifikasi khusus guru ini juga bukan disampaikan setelah daftar seleksi administrasi. Jadi tidak bisa maksa sekarang atau misal sertifikasinya keluar April kemarin. Itu tidak bisa. Yang berlaku adalah ketika dia daftar punya sertifikasi,” bebernya.

Peserta SKB itu juga tidak diwajibkan melakukan rapid test, melainkan hanya dicek suhu tubuhnya.

“Peserta akan dites suhu tubuh. Untuk Rapid Test tidak wajib. Tapi jika suhunya di atas 37,3 derajat, maka kita siapkan ruangan khusus untuk 50 orang yang kedapatan suhunya tinggi,” kata Rachmat.

“Satu hari kita bagi menjadi 3 sesi. Setelah sesi berakhir ruangan akan disemprot disinfektan terlebih dahulu lalu menunggu sekitar satu jam sebelum lanjut ke sesi berikutnya,” imbuhnya.

Rachmat mengatakan ada juga peserta yang berasal dari wilayah luar Kota Bandung namun mendaftar formasi di Kota Bandung. Mereka bisa mengikuti tes di tempat domisilinya saat ini.

“Ada 63 orang yang daftar dari luar Kota Bandung, ikut seleksi SKB-nya di tempat domisilinya. Secara ketentuan diperbolehkan. Bahkan satu orang melaksanakan tes di negara Turki,” katanya.

“Pakaian peserta putih-hitam, untuk perempuan berkerudung memakai kerudung putih. Peserta datang dengan membawa peralatan secukupnya, untuk mengindari sentuhan di tempat penyimpanan,” terangnya.