Tekan Harga Minyak Goreng, Pemerintah Gelar Operasi Pasar dengan Pasok 23 Ribu Liter

BANDUNG – Menteri Perdagangan RI, Muhammad Lutfi berkolaborasi dengan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, dalam melakukan operasi pasar dengan memasok 23.000 liter minyak goreng curah, pada Senin (21/2/2022).

“Operasi pasar minyak goreng curah dan kemasan akan terus dilakukan pemerintah secara serempak di seluruh provinsi di Indonesia hingga menjelang Idul Fitri, guna memastikan masyarakat mendapatkan pasokan minyak goreng dengan harga terjangkau,” ujar Mendag Lutfi.

Adapun kegiatan opeasi ini digelar di tiga pasar tradisional yaitu Pasar Sederhana, Kosambi, dan Pasar Kiaracondong.

Total kuota 23 ribu itu didistribusikan menjadi 8.000 liter di Pasar Sederhana, 8.000 liter di Pasar Kosambi, serta 7.000 liter di Pasar Kiaracondong.

Sementara itu, Kepala Disdagin Kota Bandung, Elly Wasliah menegaskan bahwa operasi pasar minyak goreng curah ini diprioritaskan bagi pedagang di tiga titik pasar tempat operasi.

Ia pun menegaskan bahwa pedagang kebagian jatah 30 liter minyak goreng curah yang dibanderol Rp10.500.

“Diperuntukkan bagi pedagang dan pedagang boleh menjual kembali minyak goreng kepada masyarakat dengan harga Rp11.500 sesuai Peraturan Menteri Perdagangan No. 6 Tahun 2022,” kata Elly saat ditemui di lokasi pada Senin (21/2/2022).

Nah jika ada kelebihan kuota, maka pedagang di pasar lain diperbolehkan membeli minyak goreng di tiga titik Operasi Pasar hari ini.

Kadisdagin Kota Bandung itu pun memastikan,  ke depannya operasi pasar untuk minyak goreng curah bisa digelar satu kali dalam sepekan.

“Operasi pasar ini bisa diselenggarakan satu kali dalam seminggu. Tinggal kita bicarakan lagi untuk titik pasar berikutnya,” kata Elly.

Ia pun meminta semua pihak mengawasi harga eceran minyak goreng curah agar tidak lebih dari Rp11.500.

Dalam kesempatan ini, Elly meminta masyarakat Kota Bandung untuk tetap tenang dan tidak mengalami panic buying saat harga minyak goreng mengalami peningkatan.

“Mari kita membeli dengan bijak (minyak goreng). Sesuai kebutuhan saja dan tidak perlu panic buying. Pemkot akan memastikan pasokan minyak goreng ke Kota Bandung tetap stabil,” ujarnya.