Titik Terang Vandalisme Baksil, 4 Sidik Jari Ditemukan

BANDUNG – Kasus kriminalitas vandalisme di Babakan Siliwangi sudah menemukan titik terang. Menurut Camat Coblong, Krinda Hamidipradja, ditemukan empat sidik jari yang melekat dari cat semprot.

“Ada empat sidik jari dari pylox (cat semprot), tapi sidik jarinya agak pecah, sehingga butuh waktu yang agak lama. Mudah-mudahan bisa terdeteksi,” ucap Krinda seusai acara Bandung Menjawab di Taman Sejarah Kota Bandung, Rabu 5 Oktober 2022.

Bekerja sama dengan kewilayahan, Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Bandung pun sudah memperbaiki kembali mural dan coretan di Babakan Siliwangi.

“Mudah-mudahan keindahan Siliwangi ini bisa tetap kita jaga. Pengawasannya juga kita sudah minta bantuan dengan Diskominfo melalui CCTV,” harapnya.

“Kami juga bekerja sama dengan Dishub untuk memantau kendaraan yang lalu lalang sekitar baksil. Bisa teridentifikasi plat nomor kendaraannya,” imbuh Krinda.

Ia mengaku, sebanyak 10 orang tertangkap melakukan vandalisme pada kasus kali ini. Tak hanya dari para pimpinan Pemkot Bandung, kegeraman pun muncul dari lapisan masyarakat, terutama warga Coblong.

“Masyarakat Coblong juga sama, sudah pada geram. Kita sudah bersama mempercantik dan beberes Bandung di HJKB. Tapi, malah dirusak oleh tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab,” ungkapnya.

Penjagaan pun sudah rutin dilakukan bersama linmas kecamatan dan kelurahan, Satpol PP, serta Forkopimcam. Tiap dua jam sekali para petugas akan berkeliling memantau keadaan sekitar.

“Sekarang diperketat lagi. Kita akan perbanyak operasi senyap dan menambah CCTV,” tuturnya.

Saat ini dari semula ada 10 CCTV, kini tersisa empat CCTV yang aktif. Banyak yang rusak karena dilempari dan diputus kabelnya oleh para pelaku vandalisme.

“Mudah-mudahan bisa ditambah 20 untuk sisi kiri, kanan, depan, belakang. Begitu juga dengan mural di Cikapayang, bisa ditambah CCTV-nya,” katanya.

Ia mengusulkan, CCTV dipasang lebih tinggi supaya tidak mudah dirusak. Selain itu, ia mengimbau masyarakat harus bisa memilih dan memilah karya seni.

“Boleh mural asal tematik. Buat kewilayahan juga tingkatkan pengetatan pengawasan dan pengendalian bersama seluruh aparat yang ada,” ujarnya.