UNICEF: 70 Persen Air Minum dalam Rumah Tangga Indonesia Tercemar Tinja

Ilustrasi by pixabay.com

BANDUNG – United Nations Children’s Fund (UNICEF) Indonesia menemukan bahwa 70 persen air minum dalam rumah tangga di Indonesia tercemar limbah tinja.

Sekadar informasi, tinja adalah kotoran atau hasil buangan yang dikeluarkan dari alat pencernaan ke luar tubuh.

Untuk itu, Wash Spesialis UNICEF Indonesia, Maraita Listyasari mendorong masyarakat perlu perilaku hidup higienis dan sehat (PHBS).

“Bicara ini agak menyedihkan karena benar, datanya dari Kemenkes. Menyatakan bahwa air dari rumah tangga hampir 70% tercemar limbah tinja,” ujar Maraita dalam keterangan pers, Rabu (19/10/2022).

Ia juga mengingatkan bahwa penyakit dapat menular melalui berbagai cara, seperti toilet yang kotor, air tanah yang terkontaminasi tinja karena toilet tidak terhubung dengan tangki septik sesuai standar, tangan yang tidak dicuci menggunakan sabun di bawah air mengalir.

Bahkan makanan yang tidak ditutup adalah beberapa penyebab penyakit.

Selain itu, ia mengingatkan bahwa pentingnya rutin melakukan penyedotan septic tank (WC) sebanyak 3-5 kali setiap tahunnya.

Ia juga mengingatkan agar keluarga tangga di Indonesia memasang WC yang benar atau terhubung dengan sistem perpipaan. Pasalnya, penyakit bisa menyebar melalui manusia, dan adanya tanah atau lahan yang tercemar.

“Untuk meminimalisasi terjadinya penyakit pastikan toilet di rumah terhubung dengan sistem perpipaan atau WC. Kemudian, sedot 3-5 kali setahun dan jangan tunggu sampai penuh,” tegas dia.

Terlebih, virus bakteri bisa lewat mana saja jika sanitasi tidak dikelola dengan baik.

“WHO menunjukkan alur penyakit ini bisa masuk ke tubuh manusia, dari jari, lalat yang hinggap di makanan, lahan atau tanah, cairan dan makanan,” ujarnya.

“Praktek higienitas maupun penanganan sanitasi yang baik menjadi kunci pencegahan penyakit,” pungkasnya.