BANDUNG – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung mengakui program vaksinasi Covid-19 terhadap lansia berjalan lambat karena terdapat berbagai kendala.
Kendati demikan, Pemkot Bandung tetap berupaya agar jumlah lansia yang divaksinasi bisa memenuhi target yang ditetapkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sebanyak 300 ribu lebih orang.
Kapala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Bandung, Rosye Arosdiani mengakui program vaksinasi Covid-19 untuk lansia berjalan lambat.
Padahal, sejumlah sosialisasi termasuk menggandeng berbagai instansi menyelenggarakan vaksinasi massal telah dilakukannya.
“Sasaran dari Kemenkes 356.666 lansia, padahal di Disdukcapil ada data 260 ribu. Kita baru 95 ribu sampai kemarin, baru 31 persen lebih. Berbagai strategi telah diterapkan untuk meningkatkan keikutsertaan lansia,” beber Rosye di Balai Kota Bandung, Kamis (20/05/2021).
Selain itu, Rosye mengaku pihaknya sudah menerapkan strategi dua lansia yang akan divaksin dibawa oleh satu pendamping yang turut mendapatkan vaksin.
“Itu yang sudah dilakukan tapi lansia unik artinya dari sekian banyak lansia yang dijadwalkan, yang datang tidak sejumlah itu dan lolos screning masih ada hambatan,” ujarnya.
Rosye mengutarakan, pihaknya sudah berupaya dengan berbagai cara mengajak lansia untuk divaksin termasuk melaksanakan kegiatan vaksinasi di tingkat kecamatan seperti yang dilakukan kepada para guru.
Namun begitu, pihaknya berencana akan melibatkan RW untuk mendata lansia atau melaksanakam vaksinasi.
Terkait dengan perbedaan data lansia antara Kemenkes dan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil), ia mengaku akan berkoordinasi untuk memastikan data-data tersebut. Namun begitu, diperkirakan data lansia dari Kemenkes meliputi daerah lain.
“Nanti akan koordinasi atau karena Kemenkes tidak melihat wilayah kerja artinya lansia bebas dimana saja mumgkin di kita Bandung fasilitas sudah cukup,” paparnya.
Rosye menambahkan, pihaknya juga menggandeng sejumlah organisasi pensiunan di instansi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan organisasi keagamaan untuk mendorong lansia divaksinasi.
“Dinkes menggandeng pihak berbagai pihak supya untuk mendorong lansia divaksinasi,” tandasnya.