BANDUNG – Ketersediaan oksigen di Kota Bandung belakangan ini terus mendesak seiring melonjaknya pasien Covid-19.
Wali Kota Bandung Oded M Danial pun akhirnya mengecek ketersediaan stok oksigen di salah satu filling station.
Namun Oded kini memastikan stok oksigen di Kota Bandung mulai mencukupi kebutuhan rumah sakit.
“Kita tinjau pendistribusian oksigen yang kemarin sempat jadi persoalan, alhamdulillah insyaallah aman, karena semua rumah sakit sudah bisa berjalan (pendistribusian), stok sudah cukup,” kata Oded M Danial usai pemantauan, Rabu (7/6/2021).
Oded memastika stok yang ada cukup untuk memenuhi kebutuhan 29 rumah sakit di Kota Bandung.
“Biasanya bisa dipakai tiga hari, dalam kondisi COVID-19 dipakai setengah hari, memasok 29 rumah sakit,” ungkapnya.
Mang Oded menyebut, ada empat suplier oksigen besar di Kota Bandung dan akan saling melengkapi jika ada keterlambatan distribusi oksigen.
“Ada empat suplier, mereka saling melengkapi, kalau di sini kurang, ada di yang lain,” kata Oded.
Sementara itu, Manager Area Bandung PT Aneka Gas Industri Chandra Subekti mengaku di cabangnya mengalami peningkatan permintaan setiap harinya.
“Sejauh ini, kendalanya karena permintaan meningkat pesat sekali hampir 3 kali lipat,” ujar Area Manager Bandung, Tasikmalaya, Sukabumi dan Subang Samator Grup, Chandra Sobekti dikantor Jalan Industri Kel. Arjuna, kota Bandung, Rabu (07/07/2021).
Ia pun menuturkan, satu pekan terakhir pihaknya mengirimkan oksigen sebanyak 1.100 tabung ukuran 6 meter kubik per hari untuk 24 rumah sakit di Bandung.
Sebelum pandemi Covid-19, penyaluran oksigen per hari hanya di angka 200 hingga 250 tabung.
Dikatakan Chandra, sejauh ini penyaluran oksigen ke rumah sakit berjalan lancar. Tabung-tabung oksigen tersebut dapat memenuhi kebutuhan rumah sakit untuk satu setengah hari. Pihaknya saat ini 100 persen menyalurkan oksigen ke rumah sakit.
“Sejauh ini rumah sakit rekanan kami bisa (memenuhi permintaan),” bebernya.
Namun begitu, aktivitas kerja para pegawai saat ini relatif keteteran akibat permintaan yang banyak,” Kita jam kerja jam 08.00 Wib sampai 16.00 Wib, sekarang sampai jam 02.00 Wib dini hari,” katanya.
Dikatakannya, selain menyalurkan tabung oksigen, pihaknya juga mengirimkan oksigen dengan wadah tanki ke beberapa rumah sakit di Bandung.
Chandra mengatakan tidak terdapat kenaikan harga untuk oksigen ukuran tabung 6 meter kubik yaitu antara Rp 40 ribu hingga Rp 70 ribu. Pihaknya memperoleh bahan baku oksigen dari perusahaan di wilayah Cibitung, Bekasi.
Ia khawatir jika kondisi kasus Covid-19 terus mengalami peningkatan maka pihaknya khawatir akan kekurangan stok untuk memenuhi kebutuhan rumah sakit.
“Contohnya kapasitas produksi 500, pemakaian 490 berarti mepet kalau terus Covid-19 peningkatan kasus akan kekurangan. Sekarang posisi kebutuhan 490, produksi 500,” tandasnya.