Warga di Babakan Sari Keluhkan Krisis Air Bersih Selama Lebih dari Dua Bulan

BANDUNG – Krisis air bersih melanda ratusan pelanggan PDAM di kawasan Babakan Sari, Kecamatan Kiaracondong, Kota Bandung.

Warga di RT 01 hingga RT 09 RW 17 mengaku sudah lebih dari dua bulan air PDAM tidak mengalir ke rumah mereka.

Hal ini membuat mereka terpaksa membeli air bersih untuk kebutuhan sehari-hari dengan biaya yang cukup besar.

Ibu Wasidi (60), salah satu warga yang terdampak, mengungkapkan bahwa ia harus mengeluarkan Rp 30.000 hingga Rp 35.000 per hari untuk membeli air dari masjid terdekat.

“Sudah lebih dari dua bulan air PDAM di sini tidak mengalir. Setiap hari saya beli air, coba hitung saja kalau sebulan bisa habis berapa.

Padahal, saya juga tetap bayar tagihan PDAM, bulan kemarin sampai Rp 300.000,” ujar Wasidi dengan nada kecewa.

Upaya komplain ke PDAM sudah dilakukan berkali-kali, baik secara langsung maupun melalui layanan pelanggan.

Namun, hingga kini belum ada solusi yang diberikan.

“Petugas PDAM pernah datang ke lokasi, tapi masalahnya belum juga selesai. Kita bingung harus mengadu ke mana lagi,” tambahnya.

Keluhan serupa juga disampaikan Yayah (54), warga lain di RW 17.

Ia mengaku kebutuhan air sehari-hari terpenuhi dengan membeli air bersih dari masjid seharga Rp 15.000 hingga Rp 20.000.

“Sudah lebih dari dua bulan air PDAM tidak mengalir. Tiap hari kita beli air dari masjid, bahkan ada yang sampai pakai selang untuk menyedot air ke rumah karena tenaga untuk mengangkutnya terbatas,” kata Yayah.

Warga berharap agar PDAM segera memperbaiki aliran air bersih di wilayah mereka.

“Kami cuma ingin air PDAM lancar lagi. Kalau terus begini, kami harus keluar uang lebih banyak, dan tenaga kami juga terkuras,” ujar Yayah.

Masalah ini menjadi perhatian serius bagi warga karena tidak hanya membebani keuangan, tetapi juga menyulitkan aktivitas sehari-hari.

Hingga kini, warga masih menunggu tindak lanjut dari pihak PDAM untuk menyelesaikan krisis air bersih ini.