5 Daerah di Jawa Barat Ditetapkan Jadi Zona Merah, Ridwan Kamil Beri Penjelasan

BANDUNG – Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil menyebutkan sedikitnya ada lima daerah yang mengalami perubahan status ke zona merah penularan Covid-19.

“Minggu ini jadi perubahan status yang zona merah adalah Kota Bogor, Kabupaten Bekasi, Kota Depok, Kota Cirebon dan Kabupaten Cirebon,” ungkap Ridwan Kamil kepada wartawan di Bandung, Senin (28/9/2020).

Pria yang akrab disapa Kang Emil itu menuturkan, Jawa Barat sudah melakukan tes polymerase chain reaction (PCR) terbanyak di Indonesia. Namun untuk akumulasi per minggu terjadi penurunan karena ketersediaan PCR menurun.

“Berikutnya tes PCR di Jawa Barat secara akumulatif itu ke-2 terbanyak jumlahnya 383 ribu tapi kalo mingguan kita mengalami penurunan yang tadinya kita sudah bisa mencapai 50 ribu tes PCR perminggu ini menurun karena jumlah persediaan regen sedang menurun,” ungkapnya.

“Minggu ini tinggal 5 ribu lagi sehingga sesuai prosedur kita minta gugus pusat akan turun 250 lagi PCR dimana 50 ribunya kita kelola,” beber Ridwan Kamil.

Ridwan Kamil juga mengklaim Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat berniat menggandeng perusahaan swasta. Namun Kang Emil meminta nantinya PCR test tersebut dipatok dengan harga sesuai aturan pemerintah.

“200 ribunya akan digunakan metode baru yaitu mengajak bidang swasta karena kapasitas laboratorium kita sudah lumpek sehingga meningkatkan kapasitas testing itu harus dengan melibatkan perusahaan swasta yang harga satuan pengetesannya harus sesuai aturan BPKP. Jadi tidak boleh mahal-mahal harus dilakukan standarisasi yang dilakukan BPKP,” tegasnya.

Ridwan Kamil juga mengapresiasi daerah yang sudah melaksanakan tes PCR sesuai standar WHO.

“Masih dalam pengetesan saya apresiasi tuhuh daerah yang pengetesan PCR nya sudah melewati batas satu persen dalam standar WHO paling tinggi Bandung, kedua Cimahi, ketiga kota Sukabumi, kota Banjar, kota Bekasi, kota Bogor dan kota Cirebon,” ungkap Kang Emil.

“Jadi kita sedang melakukan upaya agar 20 kota kabupaten lainnya yang belum memenuhi target satu persen dari jumlah penduduk untuk meningkatkan kapasitas tes,” tukasnya.