Dituding Sebagai Bjorka, Pria Asal Jawa Barat Ini Bantah Keras

Ilustrasi

BANDUNG – Sosok hacker Bjorka masih menjadi teka-teki. Bahkan pemerintah berhasil mengidentifikasi sosok peretas tersebut, termasuk mengetahui lokasinya.

Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud Md mengatakan bahwa pemerintah telah memiliki alat yang dapat melacak sosok peretas itu.

“Sekarang ini memang gambaran-gambaran pelakunya sudah teridentifikasi dengan baik oleh BIN dan Polri, tetapi belum bisa diumumkan. Gambaran-gambaran siapa dan di mananya itu kita sudah punya alat untuk melacak itu semua,” kata Mahfud MD, dalam konferensi pers yang disiarkan secara daring pada Rabu (14/9/2022).

Sementara akun instagram @volt_anonym mengungkap bahwa foto profil milik hacker Bjorka itu adalah gabungan dari tiga wajah manusia yang berbeda. Sehingga membuat identitas hacker Bjorka menjadi sulit untuk diungkap.

Kemudian melalui akun keduanya, @voltcyber_v2 mengungkap identitas hacker Bjorka melalui sebuah video yang menampilkan sosok asli dibalik Bjorka. Dalam video tersebut terdapat teks ‘M.S.F WE ARE FROM CIREBON. Percuma kita bayar pajak (pakak rakyat) namun sistem masih bisa ditembus oleh manusia biasa. Yu belajar ngopi aja anak-anak IT Kominfo’.

Video tersebut pun mengungkap foto-foto yang diduga hacker Bjorka, alamt rumah sampai gambar rumah yang diambil dari Google Maps, akun linkedin atas nama Muhammad Said Fikriansyah.

Imbas dari viralnya unggahan akun @volt_anonym tersebut, akun Instagram terduga Bjorka itu telah diserbu netizen.

Bahkan pemilik akun @muhammadsaidfikriansyah sampai membatasi komentar dan saat ini telah memiliki 24,1 ribu pengikut.

Namun remaja asal Cirebon, Jawa Barat berusia 17 tahun mengaku kaget atas tuduhan yang mengarah kepadanya.

“Saya enggak tahu Bjorka, tapi malah dituduh sebagai Bjorka,” cetus Said, dilansir dari CNN Indonesia, Rabu (14/9/2022).

Ia sempat menempuh pendidikan di SMK Wahidin. Tetapi kemudian pindah ke paket C untuk belajar editing video.

“Saya bukan Bjorka, bukan hacker. Sekarang ini masih kejar paket C, baru 2 bulan. Ngedit video buat asah keahlian,” ujarnya.

Ia pun mengaku sama sekali tidak memiliki kemampuan untuk meretas.

“Saya tidak punya kemampuan buat ngehack seperti apa yang dituduhkan sekarang,” katanya.

Pihaknya pun sudah menghubungi Polres Cirebon Kota untuk meminta pendampingan dan menyampaikan klarifikasi atas informasi yang mendiskreditkan namanya.

“Tadi jam 11 siang saya kontak ke Polres Cirebon Kota. Jadi nanti saya bakalan cerita-cerita ke Polres,” tegasnya.