Gawat! Kasus Positif Covid-19 di Kota Bandung Melonjak Drastis

Ilustrasi Covid-19 (Sumber: Covid19.go.id)

BANDUNG – Kasus aktif Covid-19 di Kota Bandung mengalami lonjakan yang sangat signifikan pada beberapa hari terakhir.

Berdasarkan data dari Pusicov Kota Bandung, jumlah kasus per hari Selasa (8/2/2022) bertambah 593 kasus aktif Covid-19. Terkonfirmasi sembuh sudah bertambah 86 pasien.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung menyebut bahkan angka keterisian tempat tidur pasien Covid-19 sudah mencapai 30%.

“Intinya adalah kita mensikapi terhadap lompatan kasus yang saat ini sedang masuk ke kategori yang benar-benar yang harus super antisipasi oleh kita karena kalau kita melihat angka BOR saja sekarang sudah di atas 30% ya dari 1 bulan atau 2 bulan yang lalu angkanya di bawah 5% sekarang ternyata terjadi akselerasi yang benar-benar yang harus kita antisipasi,” ujar Ema Sumarna, Rabu (9/2/2022).

“Termasuk juga kenaikan angka kasus yang bahkan keseharian ini sudah tidak lagi satuan atau puluhan, tetapi sudah masuk satuan ratusan. Bahkan perdata hari kemarin (Selasa) satu hari saja ada lompatan tambahan kurang lebih 500 kasus yang menjadi penambahan jumlah kumulatif kasus aktif yang ada di Kota Bandung,” bebernya.

Ema menyebut bahwa angka positif Covid-19 di Kota Bandung nyaris mencampai batas WHO (World Health Organization).

“Termasuk juga positive rate kita sudah angka ini sudah diangka 4 persen, di atas 4 persen. Yang kita ketahui bersama bahwa ambang batas WHO itu kan di atas 5 persen. Tentunya ini percepatan ini harus benar-benar kita antisipasi,” ujar Ema.

Pemkot Bandung pun mengimbau agar pimpinan di masing-masing wilayah harus mengambil langkah tepat untuk menekan laju penyebaran virus menular tersebut.

“Kita mengingatkan kepada rekan-rekan kewilayahan baik pak camat, bu camat, atau lurah, bu lurah, sebagai ketua gugus tugas di masing-masing level pemerintahan tersebut untuk melakukan langkah optimal diantaranya kuasai betul itu yang namanya data kasus di wilayah,” ujar Ema.

“Jadi detailnya pak camat, pak lurah, bu lurah harus tahu dari jumlah masyarakat yang terkena kasus itu siapa saja, ada dimana, penanganannya bagaimana, apakah ada yang masuk rumah sakit, atau melakukan isolasi mandiri di tempat tinggalnya masing-masing atau memang sudah masuk isoman yang disiapkan oleh masing-masing kecamatan,” lanjut Ema.