BANDUNG — Menjelang bulan Ramadan, harga beberapa komoditas pangan mengalami kenaikan.
Meski demikian, Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, memastikan bahwa stok bahan pangan nasional dalam kondisi aman.
“Harga di tingkat konsumen di atas HAP (harga acuan pembelian) atau HET (harga eceran tertinggi), di antaranya Minyakita, cabai rawit merah, cabai merah keriting, dan beras medium,” ujar Arief dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi IV DPR RI seperti dilansir dari laman finance.detik.com, Selasa (4/2/2025).
Berdasarkan data, harga Minyakita kini mencapai Rp 17.625 per liter atau naik 13,68% dari HET sebesar Rp 15.700 per liter.
Cabai rawit merah dijual seharga Rp 66.298 per kg atau 16,31% lebih tinggi dari HAP. Cabai merah keriting juga mengalami kenaikan, mencapai Rp 58.502 per kg atau naik 6,37% dari HAP.
Sementara itu, beras medium tercatat di harga Rp 13.589 per kg, lebih tinggi 8,71% dari HET.
Meski harga naik, stok pangan nasional dinyatakan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Stok beras di awal 2025 tercatat mencapai 8,1 juta ton, jagung 3,4 juta ton, dan kedelai 305 ribu ton.
Sementara itu, bawang merah tersedia sebanyak 42.690 ton, bawang putih 53.484 ton, cabai merah besar 42.855 ton, dan cabai rawit 49.085 ton.
Untuk stok protein hewani, daging sapi dan kerbau tersedia sebanyak 65.652 ton, daging ayam ras 83.316 ton, dan telur ayam 29.316 ton.
Adapun stok gula konsumsi tercatat 1,3 juta ton dan minyak goreng mencapai 336 ribu ton.
Pemerintah berkomitmen untuk menjaga stabilitas harga pangan menjelang Ramadan agar daya beli masyarakat tetap terjaga.
Masyarakat diimbau untuk tetap bijak dalam berbelanja guna mengantisipasi kenaikan harga yang lebih tinggi.