BANDUNG – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berkomitmen untuk menjadikan vaksin tuberculosis (TBC) sebagai program nasional pada tahun 2027.
Hal ini merupakan upaya strategis dalam mencapai target eliminasi TBC di Indonesia pada 2030.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes, Ina Agustina Isturini, menjelaskan bahwa langkah ini akan menjadi pilar penting dalam mengurangi angka kasus TBC di tanah air.
“Jadi, mudah-mudahan nanti kalau tahun 2027 sudah ada, tentu ini akan menjadi program nasional dalam rangka mengeliminasi jumlah kasus TB pada 2030,” ujar Ina seperti dilansir dari laman Tempo.co.id pada Selasa, (21/1/2025).
Menurut laporan Global TB Report 2024, Indonesia menempati posisi kedua dengan kasus TBC terbanyak di dunia.
Pada 2023, terdapat estimasi 1.090.000 kasus dengan angka kematian mencapai 125.000 orang. India berada di peringkat pertama dengan 2.800.000 kasus dan 315.000 kematian.
Untuk 2024, tercatat sebanyak 860.100 kasus TBC di Indonesia, dengan 751.574 pasien telah menjalani pengobatan. Namun, Ina mengingatkan bahwa TBC bukan hanya masalah nasional, tetapi juga global.
“Diperkirakan sekitar 1 miliar kematian akibat TBC secara global dalam 200 tahun terakhir,” katanya.
Pentingnya Vaksinasi dalam Pengendalian TBC
Ina menyoroti pentingnya vaksin sebagai salah satu langkah preventif paling efektif, mengingat keberhasilannya dalam mengendalikan pandemi Covid-19.
Sayangnya, vaksin Bacillus Calmette-Guerin (BCG), yang tersedia di Indonesia hingga Februari 2024, hanya memberikan perlindungan parsial pada bayi dan anak-anak. Vaksin ini belum mampu melindungi secara optimal orang dewasa dari TBC.
Untuk menjawab tantangan ini, Kemenkes sedang mengembangkan beberapa jenis vaksin baru.
“Target penerapan vaksin TBC di 2027 baru bisa tercapai jika pengembangan berbagai jenis vaksin yang sedang dilakukan saat ini bisa rampung pada tahun tersebut,” ujar Ina.
Beragam Inovasi dalam Pengembangan Vaksin
Sejumlah jenis vaksin saat ini tengah memasuki fase riset dan uji klinis di Indonesia. Salah satunya adalah vaksin Antigen M72, hasil kerja sama dengan Bill & Melinda Gates Foundation dan Universitas Indonesia, yang sudah berada pada uji klinis fase 3.
Selain itu, vaksin CanSinoBio sedang menjalani uji klinis fase 2 di Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta.
Vaksin lain yang menjanjikan adalah hasil kolaborasi antara perusahaan bioteknologi asal Jerman, BioNTech, dan perusahaan farmasi Indonesia, Biofarma.
Vaksin ini menggunakan teknologi mRNA dan sedang dalam penjajakan lokasi uji klinis fase 2 di Indonesia.
Melalui langkah ini, Kemenkes optimistis Indonesia dapat mengatasi beban TBC secara signifikan dan mencapai target eliminasi pada 2030.