“KataYana”, Satu Kartu untuk Semua Layanan Sosial Kota Bandung

BANDUNG – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus berupaya memberikan pelayanan yang semakin mudah dan cepat untuk masyarakat sekitar. Salah satunya melalui Kartu Bandung Sejahtera yang diberi nama “KataYana” (Kartu Tanggap Pelayanan).

Lewat momentum Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN), “KataYana” soft launching di Balai Kota Bandung, Sabtu 24 Desember 2022. Acara ini dihadiri Wali Kota Bandung, Yana Mulyana.

“Ini mengingatkan kita untuk terus sama-sama menumbuhkan semangat gotong royong membangun Kota Bandung,” ucap Yana.

Melalui KataYana, masyarakat Kota Bandung yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dapat memperoleh semua layanan.

“Lewat kartu ini, seluruh layanan bisa terkoneksi. Sehingga akan sangat memudahkan masyarakat ke depannya,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bandung, Soni Bakhtiyar menjelaskan, KataYana bisa digunakan untuk mengakses seluruh layanan intervensi perlindungan dan jaminan sosial di beberapa perangkat daerah.

Ia memaparkan, untuk menentukan pengguna KataYana, Dinsos masih tetap menggunakan DTKS. Namun, tidak semua warga DTKS mendapatkan bantuan dari APBN.

Bagi yang tidak mendapatkan bantuan dari APBN akan dibantu dari APBD Kota Bandung.

“Program APBD Kota Bandung yang bisa diakses lewat KataYana antara lain Universal Health Coverage (UHC), Rawan Melanjutkan Pendidikan (RMP), rutilahu, transportasi gratis, ATM Beras, dan pasar murah. Semua program itu berada di beberapa perangkat daerah. Semua bisa diakses lewat KataYana,” ungkap Soni.

Menurutnya, dengan KataYana, akses layanan bagi masyarakat semakin mudah diakses secara sekaligus, tidak parsial.

“Jadi, kalau kita butuh bantuan pendidikan sudah tidak perlu lagi kartu khusus atau butuh UHC harus punya kartu kesehatan dulu. Semuanya bisa diakses dengan satu Kartu KataYana,” akunya.

Ia berharap, dengan adanya KataYana bisa menjadi salah satu upaya menurunkan angka kemiskinan di Kota Bandung.

Dengan begitu, pergeseran daya beli masyarakat jadi meningkat, membantu masyarakat untuk meringankan beban pengeluaran.

“Menurunkan angka kemiskinan bisa dengan dua cara, yakni menurunkan beban pengeluaran, dan meningkatkan daya beli,” katanya.

Selain itu, Dinsos Kota Bandung juga meluncurkan Soca Dinsos (Sosial Commend Center Dinsos). Gunanya untuk memantau seluruh aktivitas Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) yang berada di jalanan.

Berkolaborasi dengan Dinas Perhubungan lewat ATCS, Dinsos memantau seluruh wilayah Kota Bandung untuk memberikan sosialisasi kepada PPKS yang ada di jalanan.

“Jadi kita tidak perlu berkeliling satu per satu. Dari sana bisa langsung terpantau dan kita berikan imbauan untuk warga Bandung jangan memberikan PPKS di jalanan,” tuturnya.

Selain peluncuran KataYana dan Soca, dalam acara HKSN ini pun digelar nikah massal untuk 48 pasangan, donor darah, dan pemberian sembako untuk 200 KPM (keluarga penerima manfaat).