BANDUNG — Menjelang Ramadan 2025, masyarakat didorong untuk menanam cabai guna mengantisipasi lonjakan harga.
Komoditas ini diprediksi mengalami kenaikan signifikan, mengingat banyak daerah masih bergantung pada pasokan dari wilayah lain.
Cabai dikenal sebagai tanaman yang mudah ditanam dan memiliki masa panen yang relatif cepat.
Namun, distribusinya masih belum merata, sehingga beberapa daerah sangat bergantung pada pasokan dari daerah dengan surplus panen.
“Karena [cabai] tanaman yang mudah ditanam mudah juga dipanen, cepat panen, cuma [tidak sedikit daerah yang] ketergantungannya sangat tinggi kepada daerah-daerah yang surplus [hasil panennya],” ujar Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dalam keterangan yang diterima yang dilansir dari laman Instagram Flashtirto.id, Selasa (18/2/2025).
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa harga beberapa komoditas pangan mengalami kenaikan pada pekan kedua Februari 2025.
Kenaikan harga cabai merah tercatat di 196 kabupaten/kota, minyak goreng di 166 kabupaten/kota, serta gula pasir di 148 kabupaten/kota.
“Komoditas yang perlu kita waspadai adalah cabai merah, minyak goreng, gula pasir, cabai rawit, dan bawang putih,” tambah Tito.
Dengan kondisi ini, upaya menanam cabai secara mandiri diharapkan dapat menjadi solusi untuk mengurangi ketergantungan terhadap pasokan dari luar daerah serta menekan kenaikan harga di pasar menjelang Ramadan.