Menkeu Klaim Pemerintah Berhasil Turunkan Kemiskinan dan Pengangguran di Daerah

Foto: Sekretariat Kabinet

BANDUNG – Menteri Keuangan (Menkeu) RI, Sri Mulyani mengklaim bahwa pemerintah sukses menurunkan tingkat kemiskinan dan pengangguran di hampir seluruh provinsi setelah Indonesia dihantam pandemi Covid-19.

Hal ini dikatakan Sri Mulyani saat Rapat Kerja Komite IV DPD RI, Selasa (11/6/2024).

“Mayoritas provinsi telah berada di kondisi pra-pandemi, artinya kita berhasil menurunkan kembali kemiskinan dan pengangguran sesudah mengalami lonjakan pandemi, di mana waktu itu kegiatan ekonomi berhenti dan menyebabkan shock luar biasa, baik itu di sektor ekonomi yang berpengaruh di pengangguran dan kemiskinan,” ujar Menkeu, melansir dari laman Kumparan.

Sri Mulyani memaparkan data kemiskinan di Sumatera pada 2023 berada di level 9,27 persen turun dari 10 persen di tahun 2019. Adapun untuk tingkat pengangguran terbuka (TPT) tahun 2023 berada di level 5,04 persen, tak beranjak dari tahun 2019 tapi turun dibanding tahun 2014 sebesar 5,93 persen.

Lalu di Kalimantan, angka kemiskinan pada tahun 2023 mencapai 5,67 persen. Persentase itu turun dari level 5,9 persen dari tahun 2019, meskipun ada kenaikan TPT dari 4,72 persen di tahun 2019 menjadi 4,73 persen di tahun 2023. Sementara untuk TPT di Sulawesi turun dari 4,47 persen pada 2019 ke 3,96 persen di tahun 2023.

“Namun kita akui dari sisi kemiskinan beberapa daerah tingkat kemiskinannya di atas kemiskinan nasional. Bahkan Sulawesi yang pertumbuhannya cukup tinggi, tingkat kemiskinannya masih double digit yaitu 10,08 persen pada 2023,” beber Menkeu.

Lebih lanjut, Sri Mulyani membeberkan adanya angka kemiskinan yang masih dua digit, yakni di Nusa Tenggara dan Papua, meski angkanya sudah turun dari tahun 2019. Pada 2019 angka kemiskinan di Nusa Tenggara 17,9 persen dan Papua 26,3 persen.

“Maluku sama, Papua bahkan double digit di atas 20 persen. Nusa Tenggara double digit di atas 16 persen,” jelas Sri Mulyani.

Untuk TPT di Nusa Tenggara membaik dari 3,39 persen di 2019 menjadi 2,97 persen di 2023 dan di Papua membaik dari level 4,17 persen di 2019 menjadi 3,19 persen pada 2023.

Sedangkan tingkat kemiskinan di Pulau Jawa pada 2023 lalu yaitu 8,79 persen, naik dari 8,4 persen di 2019, dengan TPT yang juga memburuk dari level 5,77 persen menjadi 5,98 persen. Serta untuk di Bali, kemiskinan juga masih memburuk dari 3,8 persen di 2019 menjadi 4,25 persen di 2023, dengan TPT yang naik menjadi 2,69 persen di 2023 dari 1,52 persen di 2019.

“Ini adalah menggambarkan tantangan penurunan kemiskinan di Indonesia dari sisi spasial masih sangat besar,” tandasnya.