BANDUNG – Program cek kesehatan mental gratis akan segera dilaksanakan bagi seluruh rakyat Indonesia. Program ini dijadwalkan mulai berjalan pada Februari 2025 dan mencakup hingga 280 juta penduduk.
Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan mental serta memberikan akses pemeriksaan sejak dini.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menjadi pihak yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan program ini.
“Ini adalah program terbesar dari Kemenkes, dan juga mungkin salah satu dari pemerintah, karena cakupannya sampai 280 juta (orang). Akan dibicarakan waktu tepatnya, tapi rencananya memang Februari,” kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin di Jakarta, Minggu (2/2), seperti dikutip dari Antara dan dilansir dari CNN Indonesia.
Koordinasi dengan Presiden dan Kepala Daerah
Budi menjelaskan bahwa pelaksanaan skrining ini masih dalam tahap koordinasi dengan Presiden RI Prabowo Subianto.
Selain itu, keterlibatan kepala daerah di seluruh Indonesia juga diperlukan agar program ini bisa berjalan serentak.
“Saya mau menghadap Bapak Presiden dulu, sudah dapat jadwal minggu depan untuk diskusi kapan. Karena ini kan dilakukan di seluruh Indonesia serentak harus koordinasi sama kepala daerah,” ujar Budi.
Sebagai bagian dari kesiapan, pemerintah telah menyiapkan 10.000 puskesmas dan 15.000 klinik yang tersebar di seluruh wilayah untuk memfasilitasi pemeriksaan awal kesehatan mental ini.
Melebihi Cakupan Program Vaksinasi Covid-19
Program ini disebut-sebut sebagai inisiatif terbesar pemerintah dalam bidang kesehatan, bahkan melebihi cakupan program vaksinasi Covid-19 yang hanya mencapai sekitar 200 juta jiwa.
Dengan begitu, diharapkan skrining ini mampu menjangkau lebih banyak masyarakat dan membantu mereka mengenali kondisi kesehatan mentalnya sejak dini.
Cara Mengakses Skrining Kesehatan Mental Gratis
Untuk mengikuti skrining kesehatan mental ini, masyarakat perlu mengunduh aplikasi SATUSEHAT yang dikelola oleh Kemenkes.
Aplikasi ini akan berfungsi sebagai platform pendaftaran, pemilihan lokasi pemeriksaan, serta pengiriman hasil skrining secara digital.
“Kalau dulu [masa pandemi] Covid-19 ada aplikasi PeduliLindungi, saya imbau sekarang untuk unduh aplikasi SATUSEHAT dari sekarang. Karena di sana bisa daftar, pilih puskesmasnya di mana dan waktunya kapan. Hasilnya pun nanti akan dikirim secara digital lewat aplikasi SATUSEHAT,” kata Budi.
Skrining ini terbagi menjadi dua kategori, yaitu bagi anak usia sekolah dan masyarakat umum. Untuk anak sekolah, pemeriksaan akan dilakukan di sekolah setiap awal tahun ajaran baru.
Sementara itu, masyarakat di luar usia sekolah dapat menjadwalkan pemeriksaan melalui aplikasi SATUSEHAT.
Selain itu, pemerintah telah menetapkan jadwal pemeriksaan bagi masyarakat umum berdasarkan tanggal ulang tahun mereka ditambah satu bulan.
Misalnya, bagi yang lahir di Januari hingga Maret, pemeriksaan bisa dilakukan hingga April. Proses pemeriksaan hanya memerlukan KTP sebagai identitas.
Menyoroti Maraknya Kasus Kesehatan Mental
Budi mengungkapkan bahwa urgensi program ini berkaitan dengan meningkatnya kasus kesehatan mental di Indonesia, terutama di kalangan anak-anak dan remaja.
Berdasarkan data tahun 2023, 1 dari 10 warga Indonesia mengalami masalah kesehatan mental tanpa menyadarinya.
“Data tahun 2023, 1 dari 10 rakyat Indonesia itu punya masalah kesehatan mental atau kesehatan jiwa. Dan isunya adalah, ini skriningnya tidak pernah dilakukan. Jadi mereka sendiri tidak tahu kalau dia punya masalah kesehatan mental. Itu sebabnya program cek kesehatan mental gratis akan kita lakukan bagi seluruh masyarakat terutama anak-anak,” jelas Budi.
Survei Indonesia-National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS) tahun 2022 juga menunjukkan bahwa 1 dari 3 remaja (34,9 persen) atau sekitar 15,5 juta remaja Indonesia memiliki masalah kesehatan mental dalam 12 bulan terakhir.
Sementara itu, 1 dari 20 remaja (5,5 persen) atau sekitar 2,45 juta remaja mengalami gangguan mental yang lebih serius dalam kurun waktu yang sama.
Namun, hanya 2,6 persen remaja yang memiliki masalah kesehatan mental pernah mengakses layanan dukungan atau konseling dalam setahun terakhir.
Dengan adanya program ini, pemerintah berharap lebih banyak masyarakat yang mendapatkan akses ke layanan kesehatan mental sejak dini.
Dengan adanya skrining kesehatan mental gratis ini, masyarakat diharapkan lebih sadar akan pentingnya kesehatan mental dan mendapatkan akses pemeriksaan dengan lebih mudah.
Nantikan informasi lebih lanjut terkait jadwal resmi dan mekanisme pelaksanaannya dalam waktu dekat.