Pemerintah Tambah Kuota Pertalite Menjadi 29 Juta Kilo Liter untuk 2022

Ilustrasi: ANTARA FOTO/Dedhez Anggara

BANDUNG – Seiring kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), pemerintah memutuskan untuk menambah kuota Pertalite di tahun ini, dari 23,05 juta kilo liter (kl) menjadi 29 juta kl.

Penambahan ini seiring dengan semakin meningkatnya aktivitas masyarakat di luar sejalan dengan pemulihan ekonomi yang terus berjalan.

Pemerintah sebelumnya memperkirakan, anggaran subsidi energi bisa membengkak di angka Rp698 triliun. Namun setelah menaikkan harga BBM subsidi, maka pembengkakan tersebut akan lebih rendah yakni hanya sekitar Rp650 triliun.

Adapun perkiraan subsidi Rp650 triliun tersebut dihitung berdasarkan kuota Pertalite yang baru.

“Dengan kenaikan Rp 650 triliun ini, itu sudah kami hitung menggunakan volume baru, jadi kuota Pertalite kami perkirakan dari 23 juta kl, sudah kami naikkan menjadi 29 juta kl,” ujar Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara, seperti dalam Wawancara dengan CNBC TV, Senin (5/9/2022).

Suahasil menyebut bahwa tambahan kuota tersebut bertujuan agar ketersediaan Pertalite di seluruh SPBU tetap tersedia. Dengan demikian, masyarakat tidak perlu khawatir akan kelangkaan Pertalite.

“Kami pastikan masyarakat bisa membeli di seluruh SPBU, ada ketersediaan akses, Pertamina juga memastikan barang akan tetap ada. Makanya masyarakat gak usah khawatir,” ujarnya.

Menteri Keuangan (Menkeu) RI, Sri Mulyani Indrawati sebelumnya menyebut bahwa dari kuota Pertalite yang dialokasikan sebesar 23 juta kl di tahun ini, hingga akhir Juli 2022 volumenya sudah habis terpakai hingga 16,4 juta kl.

Sehingga saat ini hanya tersisa 6,6 juta kl yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat, dan diperkirakan akan habis pada akhir September 2022 ini.

Sementara diwartakan sebelumnya, pemerintah menaikkan harga BBM Pertalite menjadi Rp 10.000 per liter dari sebelumnya Rp 7.650 per liter dan Solar naik dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter, serta harga Pertamax naik dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter.