Pemkot Bandung Sasar 5 Mal Untuk Gelar Rapid Test Antigen

Ilustrasi rapid test antigen (Foto: Humas Bandung)

BANDUNG – Pemerintah Kota (Pemkot) menggelar rapid test antigen di lima mal dan pusat perbelanjaan.

Kegiatan ini dilaksanakan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung.

Teranyar, Pemkot Bandung gelar rapid test antigen di Bandung Indah Plaza (BIP) yang dilaksanakan pada Kamis (7 Januari 2021).

Sebanyak 20 orang di BIP yang terdiri dari pengunjung, pegawai tenant, dan pegawai managemen mal menjalani rapid test.

Kepala Disdagin, Elly Wasliah mengatakan, tujuan random rapid test di pusat perbelanjaan atau mal karena menjadi salah satu tempat yang banyak didatangi orang.

“Karena dalam Surat Edaran Bapak Wali Kota, ada istilah kerumunan, jadi pusat perbelanjaan juga termasuk. Ini salah satu tempat orang datang membeli sesuatu,” kata Elly, disutat dari laman Humas Bandung.

“Dan kondisinya memang batasan pengunjung mall itu 30 persen okupansinya. Dan diminta jadi tempat untuk random rapid test antigen. Karena ada pengunjung dari luar kota juga tidak hanya warga Kota Bandung yang datang ke mall,” lanjutnya.

BIP menjadi tempat keempat dan masih tersisa satu lokasi yang akan dilakukan random rapid test antigen pada Jumat (8/1/2021).

“Sebelumnya kita sudah lakukan di TSM, PVJ, Paskal 23, dan sekarang BIP. Besok masih ada satu mal lagi. Target atau sasaran yang dilakukan rapid test antigen setiap pusat perbelanjaan 20 orang, jadi dari 5 mal targetnya 100 orang,” bebernya.

Adapun mengenair kebijakan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Jawa-Bali oleh pemerintah pusat, Elly menilai tidak akan terlalu signifikan terhadap pusat perbelanjaan di Kota Bandung.

“Kita masih menunggu hasil Ratas (Rapat Terbatas) besok. Tetapi yang jelas mal ini termasuk yang ada dalam Instruksi Mendagri. Dari yang tadinya dalam Perwal 73 tahun 2020 boleh buka sampai pukul 20.00 WIB menjadi pukul 19.00 WIB,” ujar Elly.

“Untuk okupansi mal, restoran atau food court dari 30 persen menjadi 25 persen untuk. Perubahannya tidak terlalu jauh dari jam 8 ke jam 7, dari 30 persen ke 25 persen,” imbuhnya.