BANDUNG – Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bandung mengatakan bahwa pendonor plasma konvalesen untuk pasien Covid-19 masih minim di Kota Bandung.
Minimnya pendonor ini berdampak pada sulitnya PMI Kota Bandung untuk memenuhi permintaan plasma konvalesen dari masyarakat.
Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bandung, Ade Kusjanto menegaskan pihaknya terus berupaya mendapatkan pendonor.
”Ketersediaan darah kita dibandingkan dengan yang membutuhkan masih jauh, kita terus berusaha karena kita hanya sampai kepada tingkat mengimbau untuk bisa mendonorkan plasmanya, untuk diberikan kepada mereka yang membutuhkan,” ujar Ade Kusjanto di Balai Kota Bandung, Senin (26/4/2021).
Menurut Ade, saat ini permintaan plasma konvalesen terus mengalami peningkatan. Namun PMI Kota Bandung sejauh ini hanya mampu memenuhi 50 persen dari permintaan yang ada.
“Ketersediaan sampe 50, sedangkan kebutuhan sampe 100 permintan, ya menunggu gitu ya, kadang ketersediaan darah juga kita tidak tau, golongan apa, kadang ada yang minta kebetulan ada kita kasi, kalau tidak ada ya menunggu. Kemarin dari Cirebon, tiba-tiba datang ke Kota Bandung, kita kebetulan stok ada, kemarin itu Dia minta golongan B plus satu labu, kita ada langsung dibawa,” ujar Ade.
Ade menjelaskan bahwa plasma konvalesen dinilai efektif dalam proses penyembuhan covid-19. Sehingga berdampak peningkatan permintaan plasma konvalesen khususnya dari masyarakat kalangan menengah ke atas.
“Permintaan meningkat ya plasma ini, sekarang golongan menengah keatas ini rata-rata kalau Dia terpapar, yang ada dibenaknya supaya mempercepat penyembuhan, peningkatan imunitas larinya ke plasma,” pungkasnya.