BANDUNG – Kepolisian Daerah Jawa Baraf (Polda Jabar) masih menyelidiki penyebab kecelakaan maut bus sri padma di Sumedang yang mengakibatkan 29 orang meninggal dunia.
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Erdi A. Chaniago mengatakan bahwa dugaan sementara, kecelakaan maut itu disebabkan rem blong.
“Penyebab lantasnya belum diketahui. Cuman di awal informasi bahwa penyebabnya itu adalah remnya blong,” ucap Erdi di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Senin (15/3/2021).
“Dengan informasi awal tersebut dari tim lantas maupun dari Satlantas Polres Sumedang itu melakukan penyelidikan apakah benar penyebab dari kecelakaan itu diawali dengan rem blong? Ini sedang penyelidikan titik kalau untuk tersangka belum ada,” jelasnya.
Erdi mengatakan bahwa pihaknya telah minta keterangan saksi terkait kecelakaan maut tersebut.
“Jumlah saksi yang sudah dimintai keterangan sudah kurang lebih ada 10 sampai 15 orang. Sudah dimintai keterangan termasuk dari korban-korban yang sehat Kemudian ada beberapa saksi yang melihat kecelakaan,” kata Erdi.
Sementara itu, Direktur Direktorat Lalulintas (Dirditlantas) Polda Jabar Kombes Pol Eddy Djunaedi mengatakan sebelumnya Sopir bus Sri Padma Kencana nopol T 7591 TB, Yudiawan (42) sempat ditetapkan sebagai tersangka kasus kecelakaan maut di Tanjakan Cae, Wado, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat pada Rabu (10/3/2021) petang itu.
Namun sang supir telah dinyatakan meninggal akibat kecelakaan tersebut. Sehingga penyelidikan terhadap tersangka dihentikan.
“Sopir ditetapkan sebagai tersangka. Kami kenakan Pasal 310 KUHP (tentang kelalaian). Tapi karena sopirnya meninggal dunia, jadi kami (terbitkan) SP3 (surat perintah penghentian penyidikan),” kata Eddy, dilansir dari INews Jabar.
“Masih dalam penyelidikan lanjutan. TAA (traffic accident analisys) belum selesai,” tegasnya.