Ridwan Kamil Desak Mahfud MD Tanggung Jawab Atas Kerumunan HRS

BANDUNG – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil meminta Menko Polhukam Mahfud MD agar turut bertanggungjawan terkait kegaduhan kerumunan massa Habib Rizieq Shihab (HRS).

Seperti diketahui, Mahfud MD pada 9 November 2020 lalu mengatakan bahwa Rizieq Shihab memiliki hak untuk kembali ke Indonesia.

Menko Polhukam itu juga mempersilakan jika ada masyarakat yang ingin menjemput Habib Rizieq di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) dengan syarat tertib protokol kesehatan.

Mengacu pada hal itu, Ridwan Kamil meminta agar Mahfud MD bertanggung jawab atas pernyataannya tersebut yang kini telah membuat kegaduhan di Tanah Air.

Ridwan Kamil merasa kurang adil lantaran hanya beberapa pihak yang dimintai keterangan terkait kerumunan Habib Rizieq Shihab, terkhusus kepada kepala daerah di Jawa Barat dan DKI Jakarta.

Bahkan pria yang akrab disapa Kang Emil itu menyentil terkait kasus kerumunan di Bandara Soekarno Hatta (Soetta), Tangerang, Banten.

“Belum, jadi lewat statement ini saja bahwa hidup ini harus adil-lah. Semua yang punya peran dalam proses yang kita hadapi harus secara arif, bijak, dan segala hormat juga bertanggung jawab terhadap prosesnya,” ujar Emil setelah dimintai keterangan kasus kerumunan Megamendung di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Rabu (16/12/2020).

“Jadi jangan hanya kepala daerah yang dapat dampaknya, suruh mengklarifikasi. Khususnya Pak Mahfud sebagai Menko Polhukam, itu juga statement-nya kan ada di media. Justru awalnya dari situ menimbulkan tafsir hukum, tapi intinya menurut saya kita harus menghormati hukum tata nilai yang menjadi dasar kita sebagai bangsa yang beradab,” cetusnya.

Dalam kesempata ini, Ridwan Kamil mempertanyakan kepala daerah di Provinsi Banten terkait kerumunan massa saat menjemput Habib Rizieq di Bandara Soetta.

Untuk itu, Kang Emil menuntut keadilan lantaran kerumunan massa Habib Rizieq Shihab bukan hanya terjadi di DKI Jakarta ataupun di Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

“Kenapa peristiwa awalnya, yang menurut saya lebih masif itu, sampai bikin kerumunan luar biasa dan merugikan material secara luar biasa, malah tidak dilakukan hal seperti yang saya alami?” singgungnya.

“Kalau keberatan, saya nggak akan kasih statement, ini saya datang dan menjawab ya. Cuma kalau sistem hukum mau pakai keadilan, semua proses dari awal sampai peristiwa juga harus dilakukan hal yang sama. Ini opini pribadi, ya,” ujar Ridwan Kamil.

Rentetan kerumunan terjadi setelah Habib Rizieq Shihab pulang ke Indonesia. Pertama. terjadi saat pendukung menjemput Rizieq di Bandara Soekarno-Hatta. Kemudian, kerumunan kembali terjadi di Megamendung. Sedangkan yang terakhir yaitu di Petamburan, yang menyebabkan Rizieq menjadi tersangka hingga ditahan di Polda Metro Jaya