RSKIA Resmi Jadi RSUD Bandung Kiwari

BANDUNG – Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA) Bandung resmi berganti nama, mulai hari ini, Selasa (11/1/2022).

Kini sudah menjadi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bandung Kiwari.

Dalam hal ini, total anggaran pembangunan rumah sakit yang mencapai Rp750 miliar ini memiliki Bangunan terdiri atas 15 lantai.

Transformasi rumah sakit ini dilakukan guna memperluas jangkauan pelayanan pemerintah di bidang kesehatan kepada masyarakat.

“Mudah-mudahan dengan perubahan dan peningkatan status rumah sakit menjadi RSUD Bandung Kiwari bisa memberikan pelayanan bagi masyarakat kota Bandung. Tentu itu harapan kami pemerintah Bandung terus meningkatkan dan menambah peralatan kesehatan untuk masyarakat,” ujarPlt Wali Kota Bandung, Yana Mulyana.

Ini artinya Kota Bandung kini memiliki 2 Rumah Sakit Umum Daerah, yaitu RSUD Bandung Kiwari untuk melayani wilayah tengah, dan RSUD Ujungberung untuk melayani bagian timur Kota Bandung.

“Untuk fasilitas, tadi disampaikan jadi hampir seluruh jenis pelayanan baik jantung, gigi, anak dan lain tetap berjalan,” jelas Yana.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama (Dirut) RSUD Bandung Kiwari, Taat Tagore berharap dengan perubahan ini bisa lebih memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat.

“Modernisasi saat ini sudah menjadi keharusan memodernisasi selain peralatan, SDM juga sistem jadi kita lagi mengejar untuk menjadi rekam medik. Jadi, tidak terlalu banyak kertas-kertas lebih banyak menggunakan IT,” harapnya.

Untuk kedepannya, RSUD Bandung Kiwari  sedang mengupayakan pemantauan secara langsung oleh masyarakat, baik dari rumah atau puskesmas untuk mengetahui kondisi terkini di rumah sakit.

Sedangkan saat masih berstatus RSKIA, pihaknya memiliki keterbatasan tidak bisa melayani pasien pria yang menggunakan BPJS.

“Kerjasama kita dengan BPJS itu khusus ibu dan anak. Dengan (status) RSUD, maka ibu anak dan bapak bisa pakai BPJS sambil menunggu penyelesaian administrasi,” kata Taat.

Pada saat masa awal operasional ini, RSKIA Kota Bandung membuka 200 dari 500 tempat tidur yang ada, yakni mencakup layanan poli penyakit dalam, bedah, THT, mata, saraf, bukan hanya untuk ibu dan anak.

Jadi, sarana dan prasarana rumah sakit sudah memadai sebagai RSUD sejak awal.