Tanggapi Kenaikan Harga BBM, Luhut: Sakit Tapi Hanya Sebentar

Foto: maritim.go.id

BANDUNG – Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan menanggapi terkait kenaikan harga BBM bersubsidi Pertalite dan Solar.

Luhut mengklaim bahwa kondisi itu tentu akan memberatkan masyarakat, tetapi menurutnya rasa ‘sakit’ itu hanya sebentar.

“Mungkin pada periode tertentu akan painful buat kita, ada sakit buat kita. Tapi, saya kira setelah beberapa bulan tidak ada masalah. Asal kita kompak aja,” kata Luhut di SMA Unggul Del di Kabupaten Toba, Sumatera Utara, dikutip dari laman detikfinance Minggu (4/9/2022).

Selain itu, Luhut juga mengklaim bahwa subsidi yang sudah ditetapkan saat ini tidak akan membuat rakyat menderita.

Sebab menurutnya, keputusan tersebut telah dipersiapkan denga matang dan dilakukan dengan hati-hati.

“Kenaikan harga BBM itu sudah kita hitung bahwa itu yang terbaik daripada tidak menaikkan BBM,” ujar Menko Marvest itu.

“Pemerintah tidak akan mencederai rakyatnya. Saya jamin karena saya di pemerintah dan saya ikut penentu policy. Dan saya katakan tadi tidak mau saya lihat ada generasi Indonesia karena policy kita ikut jadi menderita,” lanjutnya.

Luhut juga mengajak masyarakat untuk mendukung langkah yang sudah diambil pemerintah.

“Semua rencana sudah kita buat secara terbuka membuat Indonesia menjadi kompetitif,” katanya.

Luhut juga menyebut, subsidi dan kompensasi energi tahun ini telah melonjak Rp 502,4 triliun.

Untuk itu, menurutnya lebih baik dialokasikan untuk belanja pemerintah lain seperti pembangunan infrastuktur, misalnya pembangunan jalan tol yang akan menghubungkan Pematang Siantar menuju destinasi wisata prioritas Danau Toba hanya membutuhkan dana Rp 6 triliun.

“Dengan pengembangan ini, jarak tempuh perjalanan menjadi lebih singkat,” cetusnya.