Usai DPRD Jabar, Massa Geser Aksi ke Persimpangan Jalan Cikapayang

BANDUNG – Setelah menggelar orasi membakar ban dan melempar telur di Gedung DPRD Jawa Barat, massa demonstrasi penolakan RUU Omnibus Law lantas bergeser ke persimpangan Jalan Cikapayang, Dago, Kota bandung.

Akibat aksi tersebut, lalu lintas di lokasi pun macet dari berbagai arah, seperti arus menuju Jalan Merdeka, Jalan Surapati arah Gasibu, dan arah Jalan Pasteur.

Dari pantauan tim infobandungkota.com, massa bergerak long march dari Gedung DPRD Provinsi Jawa Barat ke persimpangan Jalan Cikapayang sambil membawa keranda dan spanduk penolakan RUU Omnibus Law.

Mereka duduk di tengah Jalan Cikapayang sambil berorasi. Selain menutup jalan, massa aksi pun membakar road barrier (pembatas jalan).

Lokasi aksi sebagai akses jalan utama yang digunakan masyarakat, dan bertepatan dengan jam pulang kerja, sehingga arus lalulintas di lokasi pun tersendat .

Terlihat ada beberapa anggota polisi yang mengatur arus lalulintas tersebut.

“Keranda mayat adalah bukti hari ini bahwa kita tidak percaya pemerintah. Setelah tahun kemarin KPK telah mafat kini, DPR juga telah wafat. Kenapa wafat? Karena perdan dan fungsinya sudah tidak ada lagi,” ucap Ilyas, selaku koordinator lapangan di lokasi.

“Gejolak aksi, keresahan mahasiwa, buruh dan masyarakt sipil yang bergelombang tetapi pengesahan UU Omnibus Law Cipta Kerja buktinya tetap dilakukan. Mereka tidak melihat penolakan dan perlawanan masyarakat terkait penolakan UU Omnibus Law.”

“Jadi, kita dari poros revolus mahasiswa bandung menyatakan bahwa DPR wafat perang dan fungsinya sebagai lembaga legislatif, tidak lagi menyerap dinamika sosial di masyarakat, tapi hanya menyerap legitimasi kapitalisasi asing,” bebernya.