Wawalkot Sebut Banjir di Kota Bandung Karena Faktor Sampah

Foto ilustrasi tumpukan sampah (Source: DPU Kota Bandung)

BANDUNG – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menilai fenomena banjir yang terjadi di beberapa titik wilayah Kota Bandung terjadi karena akibat sampah dari masyarakat. Sehingga mengakibatkan tersendatnya saluran air di sungai maupun di selokan.

Seperti diketahui, hujan lebat yang mengguyur Kota Kembang pada hari Rabu 25 November 2020 kemarin ini membuat sejumlah titik Kota Bandung banjir.

Wilayah tersebut diantaranya Jalan Inggit Garnasih, Jalan Caringin , Simpang Cibaduyut Perempatan Buah Batu, Jalan Pagarsih, dan Jalan Sawah Kurung.

Wakil Wali Kota (Wawalkot) Bandung, Yana Mulyana membenarkan masih ada sejumlah wilayah di Kota Kembang yang rawan banjir, terutama saat hujan.

“Sebenarnya dengan kolam retensi, Ciloa, Sinaraga, itu membuat genangan semakin cepat, tidak terlalu lama. Selain ada drumpori ada sumur imbuhan dalam itu juga dapat menyerap secara cepat ucap,” Yana Mulyana di kota Bandung, Kamis 26 November 2020.

“Kalau teman-teman lihat, memang masyarakat ini masih buang sampahnya ternyata luar biasa, ke sungai dan selokan,” singgungnya.

Padahal menurut Yana, Pemkot Bandung melalui Dinas Perencanaan Umum telah melakukan pembersihan di saluran-saluran air setiap hari.

Namun sayang, masyarakat masih bandel membuang sampah sembarangan sehingga mengakibatkan tersendatnya aliran air.

“Laporan dari dinas, meski setiap hari dibersihkan, masih ada aja sampah, malah waktu itu di Babakan Jeruk, ada yang membuat bed cover, Bagaimana nggak mampet,” cetusnya.

Untuk itu, wakil walikota Bandung meminta kesadaran masyarakat lebih disiplin dalam melakukan pembuangan sampah..

“Pemerintah butuh partisipasi dari masyarakat ayo atuh jangan buang sampah sembarangan. Mari kita jaga kota tercinta kita ini,” ajaknya.