BANDUNG – Pihak kepolisian mengamankan puluhan pelajar di salah satu SMA negeri di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, karena terbukti mengonsumsi salah satu jenis narkotika.
“Dari hasil assessment, mereka (38 siswa SMAN 1 Lembang) positif mengonsumsi narkotika jenis itu (tembakau sintetis),” ujar Kasat Resnarkoba Polres Cimahi, AKP Kusmawan dilansir dari detikJabar, Sabtu (18/3/2023).
Total ada 38 siswa kelas 11 dan kelas 12 yang diamankan. Para pelajar tersebut dinyatakan mengkonsumsi narkotika jenis tembakau sintetis yang dikuatkan dengan hasil tes urine yang telah dilakukan.
Mereka kini dirujuk untuk menjalani rehabilitasi karena hanya sebagai pengguna narkotika jenis tembakau sintetis tersebut.
“Mereka ini hanya pengguna saja, tidak ada yang jadi pengedar. Maka untuk penanganannya mereka punya hak di assessment dan rehabilitasi. Kemudian status mereka ini masih pelajar aktif dan sedang mengikuti ujian, kami rujuk ke tempat rehabilitasi,” jelas Kusmawan.
Semetara berdasarkan pemeriksaan awal terhadap para siswa tersebut, rata-rata menggunakan tembakau sintetis baru satu bulan terakhir.
“Untuk lama waktu mereka mengonsumsi itu bervariasi ada yang baru sebulan, seminggu. Tapi anggak ada yang lebih dari setahun,” ungkap Kusmawan.
Kusmawan menyebut bahwa penangkapan terhadap para siswa itu diawali dari tertangkapnya seorang siswa yang mengedarkan barang haram itu.
“Awalnya kami dapat informasi adanya oknum siswa yang mengedarkan salah satu jenis narkotika. Kemudian kami mendalami informasi tersebut. Kami selidiki dan profiling dan kami dapatkan kalau dia salah satu siswa sekolah di Lembang,” kata Kusmawan.
“Dari pengakuan satu siswa itu, akhirnya didapatlah 38 siswa SMA itu yang notabene sudah melakukan penyalahgunaan narkotika tersebut. Sehingga kami amankan semuanya,” lamjutnya.
Ia membeberkan bahwa para pelajar itu mendapatkan tembakau sintetis dari salah satu akun media sosial yang saat ini masih ditelusuri terkait pemilik akun tersebut.
Di sisi lain, Humas SMA Negeri 1 Lembang, Bambang Setiawan pun mengakui para siswa yang menggunakan tembakau sintetis itu ada yang sudah kembali ke sekolah untuk melanjutkan ujian yang sedang berjalan.
“Betul mereka semua rehabilitasi. Ada yang sudah sekolah lagi apalagi yang kelas 12 (kelas 3 SMA), mereka juga sekarang sedang ujian. Sebagian lagi ada yang masih rehabilitasi,” kata Bambang.