BANDUNG – Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) dan Akademi Perekam Medis dan Informasi Kesehatan (Apikes) Bandung melakukan merger dan telah berubah menjadi Bandung University. Keberadaannya diharapkan berkontribusi pada peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.
Ketua Pembina Yayasan Bina Administrasi Prof Obsatar Sinaga mengatakan merger dua kampus tersebut sudah direncanakan sejak beberapa waktu lalu dan terealisasi sekarang ini. Merger dilakukan melalui jalur yang ada yaitu akselerasi.
“Menyatukan dari STIA dengan APIKES yang sekarang sudah beralih menjadi poltekes. Jadi dua lembaga pendidikan tinggi disatukan menjadi Bandung University,” ujar Obsatar kepada wartawan, Rabu (18/05/2022).
Salain itu Obsatar, Bandung University memiliki singkatan Be-you yang berarti menjadi diri sendiri. Ke depan kampus akan mengembangkan program studi administrasi publik dan bisnis yang tergabung dalam Fakultas Ilmu Sosial dan Politik.
Dengan itu pihaknya turut mengembangkan fakultas kesehatan yang direncanakan terdapat empat program studi. Saat ini pihaknya sudah memiliki lahan kampus mencapai 6.000 meter persegi yang sudah terbangun dan 4.000 lahan baru yang akan segera dibangun.
Obsatar mengutarakan pihaknya berharap keberadaan Bandung University dapat mencerdaskan anak bangsa. Saat ini total mahasiswa di APIKES dan STIA mencapai 6.000 orang dan diharapkan dengan Bandung University dapat menjadi 10 ribu.
“Target kita gak tinggi-tinggi ingin mencerdaskan anak bangsa melalui Bandung University. B-yourself, enjoy your life,” ucapnya.
Obsatar menambahkan salah satu keunggulan Bandung University yaitu terdapat fakultas kesehatan,” ke depan akan mendorong program studi baru di Bandung University yang menyesuaikan dengan kondisi kekinian,” tandasnya.