BANDUNG – Doni M Taufik alias Doni Salmanan sebagai terdakwa kasus hoaks investasi, tidak harus membayar ganti rugi kepada para korban.
Keputusan itu dinyatakan oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Bale Bandung, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Ketua Majelis Hakim, Achmad Satibi memutuskan bahwa Doni Salmanan tidak terbukti bersalah, sebagaimana dalam dakwaan kedua jaksa penuntut umum (JPU) terkait Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).
“Membebaskan terdakwa oleh karena itu dari dakwaan kedua tersebut,” kata hakim di PN Bale Bandung, seperti dilansir dari laman Suara.com pada Kamis (15/12/2022).
Doni Salmanan sebelumnya didakwa dengan Pasal 3 dan Pasal 4 UU Nomor 8 Tahun 2010 tentang TPPU.
Doni juga dituntut untuk membayar ganti rugi restitusi kepada para korban dengan total mencapai Rp17 miliar. Tetapi dari vonis itu, Doni terbebas dari kewajiban membayar ganti rugi.
Menurut Hakim, aset yang didapatkan Doni sebagai affiliator aplikasi investasi opsi biner Quotex bukan lah hasil dari tindak pidana.
Sebab regulasi trading atau binary option tersebut masih belum jelas. Sehingga hakim memutuskan barang bukti aset-aset Doni Salmanan berupa kendaraan, uang, hingga sertifikat rumah dikembalikan ke terdakwa.
Berdasarkan laman PN Bale Bandung, barang bukti tersebut merupakan aset-aset Doni Salmanan yakni kendaraan mewah, sertifikat rumah, ponsel, pakaian mewah, uang dengan total miliaran rupiah, dan aset-aset lainnya.
Namun Doni divonis empat tahun penjara oleh hakim Pengadilan Negeri Bale Bandung Kelas 1A.
Vonis Majelis Hakim yang diketuai Hakim Achmad Satibi ini pun lebih rendah dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum, yakni 13 tahun penjara.