Bandung – Bandung jadi lautan jingga. Sebanyak 5.000 pendonor darah berkaos oranye memadati Jalan Aceh untuk mengikuti Gerak Jalan Sehat Palang Merah Indonesia (PMI), Minggu 17 September 2023.
Salah satunya adalah Aas. Ia menggunakan atribut yang meriah dan mencolok, berupa topeng berwarna pink, caping, dan rok dari tali rafia.
Aas merupakan pendonor rutin di PMI Kota Bandung. Tercatat sudah 26 kali ia mendonorkan darahnya.
“Tiap tahun saya ikut acara ini bareng teman-teman senam,” tutur Aas yang tinggal di Jalan Gagak Kota Bandung.
Bukan tanpa alasan ia rutin mengikuti gerak jalan ini tiap tahun. Ia menyebutkan, tujuannya ikut gerak jalan PMI ini untuk mengenang mendiang sang suami. Selama hidupnya, suami Aas sempat beberapa kali cuci darah terus menerus.
“Tapi sekarang suami saya sudah meninggal. Jadi saya mengenang dia dengan rutin donor darah dan ikut memeriahkan gerak jalan ini,” ungkapnya.
Para peserta berjalan sejauh 6 km. Dimulai dari PMI Kota Bandung, menuju dari Jalan Aceh ke sepanjang Jalan Lombok – Jalan Citarum – Jalan Diponegoro – Jalan Ir. H. Juanda – Jalan Merdeka – dan berakhir di Jalan Aceh.
Plh Wali Kota Bandung, Ema Sumarna menyampaikan, melihat antusiasme para peserta menunjukkan jika masyarakat Kota Bandung sangat mencintai kesehatan dan berbagi.
“Para peserta yang mengikuti gerak jalan ini termasuk dalam pendonor aktif. Partisipasi ini bukan hanya diikuti oleh warga Bandung, tapi juga ada yang dari Kabupaten Bandung dan sekitarnya. Alhamdulillah kegiatan ini diketahui oleh masyarakat luas,” ucap Ema.
Sementara itu, Ketua Pelaksana, Ace Kusnadi menjabarkan, kegiatan gerak jalan ini merupakan program unggulan PMI Kota Bandung yang tiap tahun diselenggarakan.
“Kegiatan ini juga merupakan silaturahmi secara akbar bagi para pendonor yang setia donor darah di Kota Bandung,” ucap Ace.
Meski sempat vakum dan terbatas selama tiga tahun karena pandemi Covid-19, tapi akhirnya tahun ini bisa terlaksana 100 persen.
“Tahun ini PMI Kota Bandung menyelenggarakan gerak jalan untuk 5.000 peserta donor darah, ada peningkatan 15 persen dari tahun lalu. Dari pendaftaran, kuota 5.000 itu langsung habis. Tercatat ada 4.900 orang yang sudah registrasi ulang dan mengambil atribut gerak jalan,” imbuhnya.