Bandung – Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna mendorong kinerja sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) yang berpengaruh signifikan terhadap keluhan umum masyarakat. Salah satunya Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung.
Ema menyoroti lima keluhan umum masyarakat. Antara lain kemacetan, penataan PKL, banjir, parkir liar, serta fasilitas penerangan jalan atau penerangan umum.
Ema mengakui, kelima keluhan masyarakat ini punya irisan dengan tugas, pokok, dan fungsi Dishub Kota Bandung. Utamanya pada aspek kemacetan, parkir liar, serta fasilitas penerangan.
“Dishub merupakan salah satu institusi yang memberi pengaruh pada citra kota,” ujarnya saat memberi arahan kepada jajaran Dishub Kota Bandung, Senin 12 Februari 2024.
“Ukuran kinerja Dishub sangat mudah terlihat. Jika kemacetan kota hilang, jika penerangan kota baik, keluhan-keluhan masyarakat tentang kemacetan atau Bandung ‘poek’ hilang, dapat disimpulkan artinya kinerja Dishub sudah baik,” bebernya menambahkan.
Ia mendorong seluruh jajaran Pemkot Bandung, khususnya Dishub untuk meningkatkan “sense of crisis” dalam menghadapi keluhan masyarakat.
Misalnya mengenai titik kemacetan, Ema yang membeberkan data, di Kota Bandung terdapat 42 titik kemacetan mendorong agar titik-titik kemacetan ini segera diselesaikan dan ditemukan solusinya.
Ia mendorong mayoritas pegawai di Dishub untuk turun dan ada di lapangan, khususnya pada momen libur panjang. Kata Ema, setidaknya 75 persen pegawai Dishub wajib bergiliran menjaga dan memastikan kelancaran lalu lintas di Kota Bandung.
“Bersama-sama kita cari solusi yang bukan hanya berbasis output, tetapi outcome dan juga menghasilkan manfaat. Terasa manfaatnya oleh kita semua,” ajaknya.
Ema juga menyoroti Kota Bandung yang masuk peringkat ke-15 sebagai Destinasi Wisata Trending Dunia versi TripAdvisor, dan satu-satunya kota dari Indonesia. Menurutnya, hal ini mesti dibarengi dengan kenyamanan dan rasa aman wisatawan saat berkunjung ke Kota Bandung.
Oleh karenanya, Ema mendorong sejumlah fasilitas ruang terbuka seperti taman-taman agar lebih diperhatikan. Dari aspek penerangan, Ema mendorong bidang terkait di Dishub untuk segera membenahinya.
“Kami minta penerangan di beberapa ruang publik. Semisal di Babakan Siliwangi, yang memiliki forest track, dan kami rasa ini luar biasa jika penerangannya maksimal. Masyarakat bisa beraktivitas di sana mungkin hingga malam,” pesannya.
Sebagai pamungkas, Ema meminta jajaran Dishub agar lebih proaktif untuk memberantas parkir ilegal yang ada di Kota Bandung.
Walau bukan tantangan yang mudah, Ema berharap semua pihak dapat berkolaborasi menghadirkan Kota Bandung yang lebih baik lagi.
“Jangan sampai hal-hal kecil seperti ini kita biarkan,” tegasnya.