Bandung – Sejumlah pemimpin negara dan kepala pemerintahan dari berbagai negara mulai tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta menjelang pelantikan Presiden dan Wakil
Presiden Republik Indonesia periode 2024-2029, yang akan dilaksanakan pada Hari ini, 20 Oktober 2024.
Kedatangan para pemimpin dunia ini membawa pesan persahabatan dan dukungan terhadap transisi kepemimpinan Indonesia yang damai dan demokratis.
Suasana di Bandara Soekarno-Hatta terlihat semakin sibuk sejak Sabtu pagi, 19 Oktober 2024.
Para pemimpin yang datang menunjukkan komitmen dunia internasional untuk mempererat hubungan bilateral dan multilateral dengan Indonesia di bawah kepemimpinan yang baru.
Kedatangan mereka tidak hanya menjadi simbol hubungan baik yang telah terjalin, tetapi juga menjadi harapan bagi peningkatan kerja sama di berbagai sektor, seperti ekonomi, diplomasi, dan pembangunan infrastruktur.
Seperti dilansir dari laman Sekertariat Kabinet RI, Wakil Presiden Republik Rakyat Tiongkok, Han Zheng, tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Sabtu sore, sekitar pukul 16.30 WIB.
Kedatangan Han Zheng tidak hanya memperlihatkan eratnya hubungan bilateral antara Indonesia dan Tiongkok, tetapi juga membawa harapan untuk peningkatan kerja sama di berbagai bidang, termasuk ekonomi dan infrastruktur.
Tiongkok selama ini dikenal sebagai mitra strategis Indonesia, khususnya dalam proyek-proyek pembangunan infrastruktur besar yang sedang dikerjakan di Indonesia.
Sebelumnya, Wakil Pertama Perdana Menteri Federasi Rusia, Denis Manturov, telah mendarat di Bandara Soekarno-Hatta pada Sabtu pagi, pukul 06.35 WIB.
Kehadiran Manturov diharapkan dapat memperkuat kerja sama strategis antara Indonesia dan Rusia, terutama dalam bidang perdagangan, pertahanan, dan teknologi.
Rusia melihat Indonesia sebagai mitra penting di kawasan Asia Tenggara, dan hubungan kedua negara terus berkembang dalam beberapa dekade terakhir.
Pada pukul 11.35 WIB, Wakil Presiden Republik Demokratik Rakyat Laos, Pany Yathotou, juga tiba di Jakarta. Kunjungan Yathotou mencerminkan hubungan hangat dan bersahabat antara Indonesia dan Laos yang selama ini terjalin baik. Kedua negara kerap berkolaborasi dalam berbagai forum internasional, terutama di ASEAN, untuk memperkuat kerja sama regional.
Tak lama setelah itu, Vo Thi Anh Xuan, Wakil Presiden Republik Sosialis Viet Nam, tiba di Bandara Soekarno-Hatta sekitar pukul 13.00 WIB. Viet Nam dan Indonesia telah lama menjadi mitra erat dalam berbagai forum internasional, khususnya di ASEAN dan kerjasama maritim. Kedatangan Vo Thi Anh Xuan membawa harapan bagi penguatan kerja sama di bidang perdagangan, investasi, dan keamanan maritim, yang selama ini menjadi fokus utama dalam hubungan kedua negara.
Sekitar pukul 14.00 WIB, Perdana Menteri Republik Vanuatu, Charlot Salwai Tabimasmas, bersama rombongannya juga tiba di Jakarta. Kehadiran Perdana Menteri Vanuatu menjadi simbol penting hubungan antara Indonesia dan negara-negara di kawasan Pasifik. Diharapkan, kedatangan Charlot Salwai akan membuka peluang baru untuk kerja sama di bidang ekonomi dan lingkungan, serta mempererat hubungan diplomatik antara Indonesia dan Vanuatu.
Sultan Brunei Darussalam, Hassanal Bolkiah, tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada pukul 15.00 WIB. Sultan Hassanal Bolkiah merupakan salah satu pemimpin penting di Asia Tenggara yang memiliki hubungan diplomatik erat dengan Indonesia.
Brunei dan Indonesia kerap berkolaborasi dalam berbagai sektor, seperti energi, pendidikan, dan keamanan, yang terus memperkuat hubungan kedua negara di bawah payung ASEAN.
Pada pukul 15.40 WIB, Xanana Gusmao, Perdana Menteri Republik Demokratik Timor Leste, juga tiba di Jakarta. Kehadiran Xanana Gusmao, tokoh penting dalam sejarah Timor Leste, menjadi simbol kuat persahabatan antara kedua negara. Indonesia dan Timor Leste, yang berbagi sejarah dan geografi, telah membangun hubungan bilateral yang erat sejak Timor Leste merdeka, dan kerja sama di bidang ekonomi, perbatasan, dan keamanan terus berkembang.
Pada waktu yang bersamaan, Perdana Menteri Serbia, Milos Vucevic, juga tiba di Jakarta. Serbia melihat Indonesia sebagai mitra strategis di luar kawasan, dan hubungan kedua negara telah mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir, terutama dalam bidang perdagangan dan kerja sama internasional. Kehadiran Vucevic diharapkan dapat membuka peluang baru untuk kerja sama antara kedua negara di masa mendatang.
Kedatangan para pemimpin dunia ini menjadi bagian penting dari persiapan menjelang hari bersejarah bagi Indonesia, ketika Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden periode 2024-2029.
Kehadiran mereka tidak hanya mencerminkan dukungan dunia internasional terhadap proses transisi demokrasi di Indonesia, tetapi juga menjadi momentum penting bagi penguatan hubungan bilateral dan multilateral Indonesia dengan negara-negara di berbagai kawasan dunia.
Hal ini juga memperlihatkan penghargaan tinggi dari dunia internasional terhadap stabilitas politik dan demokrasi Indonesia, sekaligus membawa harapan akan kerja sama yang lebih erat di masa depan.
Sumber Informasi : setkab.go.id