BANDUNG – Baru-baru ini, evaluasi program penataan dan pembinaan PKL untuk tahun 2024 digelar oleh Satgasus Pedagang Kaki Lima (PKL) Kota Bandung.
Dalam acara ini, Pejabat Sekretaris Daerah Kota Bandung, Dharmawan, menekankan Satgasus PKL berperan penting dalam penataan dan pembinaan PKL agar tidak hanya tertib, tetapi juga berkontribusi sebagai penggerak ekonomi Kota Bandung.
“Satgasus PKL berperan penting dalam penataan dan pembinaan yang berkelanjutan. Kami ingin PKL tidak sekadar tertib, tetapi juga memiliki kontribusi nyata sebagai penggerak ekonomi kota,” ujar Dharmawan dalam evaluasi yang berlangsung di Hotel Grandia, Kamis, (31/10/2024).
Dharmawan juga mengingatkan pentingnya ketegasan dalam menindak pelanggaran di area terlarang dan mengajak PKL untuk terus mendukung ketertiban kota.
“Konsistensi adalah kunci kesuksesan program ini, dan kami harap semua pihak, termasuk PKL, terus membangun kesadaran untuk berkontribusi dalam penataan kota,” tambahnya.
Plt Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Bandung, Dodi Ridwansyah, turut memaparkan kemajuan yang telah dicapai oleh Satgasus PKL.
Berdasarkan data Sistem Informasi PKL (SiPKL), sebanyak 8.691 PKL telah terdaftar dari total 19.705 PKL yang terdata pada tahun 2022.
“Data ini memudahkan kita dalam pembinaan dan pengawasan, karena kita bisa mengetahui lokasi dan profil PKL secara rinci,” ujar Dodi.
Saat ini, terdapat 24 lokasi binaan yang dihuni oleh 1.157 PKL, termasuk di antaranya:
1. Basement Alun-Alun Kota Bandung (140 PKL)
2. Basement BIP (24 PKL)
3. BIP II (7 PKL)
4. Basement Ujung Berung (46 PKL)
5. Tamansari Food & Fest (24 PKL)
6. Kuliner Pelangi Balonggede (29 PKL)
7. Cibadak Culinary Night (97 PKL)
8. Griya Buah Batu (12 PKL)
9. Teras Cihampelas (118 PKL)
10. Kebonjati (35 PKL)
11. Valkenet Malabar (18 PKL)
12. Jl. Purnawarman (54 PKL)
13. Jl. Suryakencana dan Hasanudin (28 PKL)
14. Cicadas Market (253 PKL)
15. Cikapundung Barat (104 PKL)
16. Dakota (12 PKL)
17. Basement Kings (7 PKL)
18. Sultan Agung (16 PKL)
19. Begawan Sempani (14 PKL)
20. Rajiman (35 PKL)
21. MPP (15 PKL)
22. Jl. Sumatera (18 PKL)
23. Kantin RSHS Rancabadak (23 PKL)
24. Jl. Gelap Nyawang (28 PKL)
Menurut Dodi, penataan lokasi binaan ini menciptakan lingkungan yang tertata dan menarik bagi wisatawan, yang pada gilirannya mendukung kesejahteraan PKL dan pendapatan daerah.
“Lokasi binaan PKL kini tidak hanya tertib, tetapi juga menjadi daya tarik wisata yang memberikan manfaat bagi PKL dan Pemkot Bandung,” jelas Dodi.
Dalam penataan tahun ini, Satgasus juga bekerja sama dengan perusahaan CSR seperti PT Sinar Sosro untuk memperbaiki fasilitas PKL di Jalan Gelap Nyawang, dengan menyediakan kanopi, meja kursi, papan nama, hingga fasilitas cuci tangan.
Selain itu, penataan Jalan Lengkong Kecil sedang dalam proses untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata kuliner malam yang teratur, dengan jam operasional mulai pukul 17.00 hingga 23.00 WIB.
Kawasan ramai lainnya seperti Tegalega, Alun-alun Bandung, dan Monumen Perjuangan Rakyat juga masuk dalam pengawasan demi menjaga ketertiban dan kenyamanan masyarakat.
Melalui evaluasi ini, Pemkot Bandung berkomitmen untuk menjadikan PKL sebagai mitra strategis yang tidak hanya menjaga ketertiban kota tetapi juga mendukung ekonomi kerakyatan.