BANDUNG – Wali Kota Bandung, Oded M. Danial, mengimbau kepada setiap masyarakat yang menerima bantuan sosial berupa uang tunai selama pandemi Covid-19 agar memanfaatkannya untuk kebutuhan primer.
Seperti diketahui, Kebijakan pemerintah menerapkan PSBB (pembatasan sosial berskala besar) di kota maupun daerah memberikan dampak besar terhadap sisi ekonomi masyarakat.
Sehingga pemerintah bergerak untuk menyalurkan bantuan uang tunai untuk keperluan masyarakatnya.
Dilansir dari situs resmi Pemkot Bandung, pemerintah memberikan bantuan tersebut bukan untuk membeli kepentingan sekunder.
“Untuk penerima manfaat saya titip kalau ingin berkah rezekinya itu harus dipakai untuk kebaikan. Misalkan pakai belanja untuk makanan halal dan bergizi, untuk suplemen tubuh,” kata Oded M. Danial, di Kantor PT Pos Indonesia, Jalan Asia Afrika, Selasa (4 Agustus 2020).
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Bandung melalui program Bandung Peduli, memberikan bantuan uang tunai bagi 1.510 Kepala Keluarga (KK) warga kurang mampu di Kota Bandung.
Setiap KK akan memperoleh bantuan sebesar Rp150.000 setiap bulannya. Bantuan ini akan diberikan selama 10 bulan.
Sebelumnya, pemerintah telah menyalurkan bantuan dengan penyerahan tahap pertama yang diberikan langsung selama empat bulan, terhitung dari Maret sampai Juni 2020 lalu.
“Mudah-mudahan program Baznas ini bisa memberikan manfaat. Paling tidak untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat,” kata wali kota itu.
Namun perlu diperhatikan, proses penjaringan penerima manfaat program Bandung Peduli ini sangatlah ketat. Sebab, akan dilakukan verifikasi secara berulang dengan memantau data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Dinas Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan (Dinsosnangkis) Kota Bandung.
“Kami akan prioritaskan yang sama sekali tidak dapat program pemerintah. Kami sampai empat kali mendata bulak balik terus. Setelah ada yang tidak dapat sama sekali, baru itu yang diprioritaskan,” ucap Plt. Ketua Baznas Kota Bandung, Heri Kusaeri.
“Kami dari Baznas tidak mau ada warga Bandung yang kelaparan apalagi sampai mati. Karena itu uang amanah ASN dan muzaki yang menitipkan ke kami. Ini kami salurkan. Dari ASN rata-rata Rp25 miliar pertahun, karena ada perubahan kalau mereka ada tambahan tunjangan itu naik, dan kalau kurang turun,” paparnya.
BACA JUGA:
Pemkot Bandung Angkat Bicara soal Tempat Hiburan untuk Kembali Beroperasi
Lembur Tohaga Lodaya Punya Posko Psikologi Anyar
Jadwal SIM Keliling Kota Bandung Agustus 2020, Ini Syaratnya